Saham-saham Korea Selatan memulai perdagangan Tahun Baru 2022 dengan catatan lebih tinggi pada Senin pagi, didukung oleh data ekspor yang kuat, sementara won melemah dan imbal hasil obligasi acuan naik.Saham naik karena data ekspor Desember yang kuat, tetapi investor tampaknya tidak terlalu agresif karena menunggu risalah Federal Reserve AS yang akan dirilis minggu ini.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terdongkrak 7,43 poin atau 0,25 persen menjadi diperdagangkan di 2.985,08 poin pada pukul 02.25 GMT, setelah naik sebanyak 1,1 persen pada awal perdagangan.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics menguat 0,89 persen dan rekannya SK Hynix melemah 0,38 persen. LG Chem naik 0,81 persen, sementara Naver turun 0,53 persen.
Baca juga: Saham Korea Selatan turun tipis di tengah perdagangan yang lesu
Ekspor Korea Selatan pada bulan terakhir tahun lalu meningkat 18,3 persen tahun-ke-tahun, memperpanjang pertumbuhan ke bulan ke-14. Tetapi tingkat itu lebih lambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan perkiraan Reuters.
Untuk tahun 2021 secara keseluruhan, ekspor negara itu meningkat pada laju tercepat dalam 11 tahun dengan nilai total mencapai rekor tertinggi.
"Saham naik karena data ekspor Desember yang kuat, tetapi investor tampaknya tidak terlalu agresif karena menunggu risalah Federal Reserve AS yang akan dirilis minggu ini," kata Park Kwang-nam, seorang analis di Mirae Asset Securities.
Baca juga: IHSG diperkirakan bergerak datar pada awal perdagangan 2022
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 207,3 miliar won (173,93 juta dolar AS) di papan utama.
Won dikutip pada 1.190,3 per dolar AS di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,13 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1.188,8.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.190,8 per dolar, turun 0,2 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1.191,3.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,12 poin menjadi 108,99.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 3,1 basis poin menjadi 1,826 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 2,9 basis poin menjadi 2,284 persen.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022