Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy di Pekanbaru, Selasa, mengatakan vaksin kadaluwarsa tersebut merupakan vaksin yang direkap dari delapan kabupaten yang ada di Provinsi Riau.
"Pengelolaan stok vaksinasi di tiga lokasi yakni di instalasi farmasi provinsi, instalasi farmasi kabupaten, dan Puskesmas. Kemudian direkap, maka tercapailah angka 12.514 yang sudah kedaluwarsa," kata Masrul.
Adapun beberapa kabupaten yang terdapat vaksin COVID-19 kedaluwarsa itu ialah Kampar, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Siak, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir.
Baca juga: Provinsi Riau nihil kasus COVID-19 di awal tahun
Baca juga: Riau alami lima penambahan kasus positif COVID-19
Masrul menyebutkan vaksin-vaksin tersebut didapatkan dari provinsi lain yang berlebihan dan diarahkan oleh pusat untuk dilanjutkan ke Provinsi Riau, namun tidak semuanya terserap.
"Memang beberapa vaksin yang kita terima masa berlakunya tak lama lagi mau habis masanya. Ini pola yang dilakukan pusat untuk mencapai sasaran vaksin," kata Masrul saat ditemui wartawan.
Adapun 12.514 vaksin tersebut berjenis Astrazeneca dan Moderna dari sekitar 1,4 juta vaksin yang tersedia dari instalasi farmasi provinsi, kabupaten dan Puskesmas di Riau.
"Terkait mekanisme pemusnahan akan kami rapatkan dan dibuat berita acaranya terlebih dahulu," ujar Masrul.
Saat ini vaksinasi COVID-19 di Provinsi Riau hampir mencapai 80 persen, atau melebihi yang ditargetkan yakni di angka 70 persen.*
Baca juga: Vaksinasi 300 santri di Pondok Gontor Kampar-Riau ditinjau gubernur
Baca juga: Riau mencatat kasus COVID-19 nihil pada Minggu
Pewarta: Annisa Firdausi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022