Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo saat peninjauan langsung vaksinasi anak di dua sekolah di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu.
"Permasalahan learning loss itu nyata, tidak sedikit anak SD yang belum bisa baca tulis akibat pembelajaran daring. Pemerintah mempercepat vaksinasi anak agar mereka bisa semakin aman untuk sekolah tatap muka," kata Abraham dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: KSP: Operasi pasar percepat kestabilan harga minyak goreng
Abraham menyampaikan PTM harus segera diakukan, agar satu generasi tidak menjadi korban.
"Jangan sampai pandemi COVID-19 mengorbankan satu generasi," tegas Abraham.
Pada kesempatan tersebut para orang tua murid di SD Islam Sjarifuddin dan SD Negeri 1 Ngilir di Kabupaten Kendal mengaku tidak khawatir anaknya divaksin demi terwujudnya PTM di sekolah.
Adapun Kepala Sekolah SD Negeri 1 Ngilir Soerachmawati mengatakan bahwa separuh dari siswa kelas 1 di sekolahnya tidak bisa baca dan tulis karena proses pembelajaran secara daring dari rumah yang sudah terlalu lama dan tidak berjalan efektif.
Menurut laporan KSP, pemerintah Kabupaten Kendal terus menggenjot vaksinasi anak sebagai persiapan proses pembelajaran tatap muka secara penuh tahun ini.
Bupati Kendal Dico Ganinduto menargetkan penyuntikan 95.000 dosis vaksinasi untuk anak di Kabupaten Kendal selesai dilakukan pada tanggal 15 Januari. Saat ini, vaksinasi anak di Kabupaten Kendal sudah mencapai 38 persen.
"Kami bersyukur karena antusiasme masyarakat terhadap vaksin COVID-19 bagi anak sangat tinggi. Tidak ada penolakan dan bahkan masyarakat berebut program vaksinasi dan berharap segera dilakukan PTM," kata Dico.
Baca juga: Teten minta KSP-SB transparan laporkan pembayaran dana anggota
Baca juga: KSP sebut arahan Presiden tentang RUU TPKS wujud komitmen pemerintah
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022