• Beranda
  • Berita
  • Pembebasan lahan selesai, Waduk Lebak Bulus siap dikerjakan

Pembebasan lahan selesai, Waduk Lebak Bulus siap dikerjakan

6 Januari 2022 15:21 WIB
Pembebasan lahan selesai, Waduk Lebak Bulus siap dikerjakan
Arsip Foto - Sejumlah alat berat melakukan pengerukan lahan kolam pemancingan ketika pembangunan Waduk Brigif, Ciganjur, Jakarta, Rabu (30/4). Pembangunan waduk Brigif dengan luas 10,3 hektar kedalaman 3 sampai 4 meter untuk mengurangi banjir yang sering melanda pemukiman warga di wilayah Jakarta Selatan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pembangunan waduk Lebak Bulus di Jakarta Selatan siap dikerjakan kembali setelah proses pembebasan lahan di kawasan itu rampung.

Pelaksana Tugas Camat Cilandak, Djaharuddin saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pembebasan lahan selesai pada Desember 2021.

Pengerjaan waduk yang digunakan sebagai salah satu solusi penanganan banir di Jakarta Selatan (Jaksel) sempat terhenti pada 2018 karena persoalan pembebasan lahan.

Pada saat itu, setidaknya belasan bidang tanah belum terbayar. Karena itu, Dinas Sumber Daya Aur (SDA) kemudian memagari area lahan Waduk Lebak Bulus yang sudah dibebaskan.

“Untuk pembangunan belum. Karena masih menunggu pihak ketiga,” kata Djaharuddin.

Baca juga: Pemkot Jaksel tebar 10 ribu benih ikan nila di Waduk Prapanca
Baca juga: Jaksel targetkan 15 waduk dikeruk untuk antisipasi banjir


Adapun luas waduk Lebak Bulus diperkirakan mencapai 3-4 hektare yang secara khusus untuk menampung debit air lebih banyak di wilayah itu.

Djaharuddin menambahkan, pihaknya terus menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa dalam waktu dekat akan ada pembangunan waduk.

Nantinya, proses pembuatannya tidak hanya melibatkan Dinas Sumber Daya Air, namun juga Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

“Karena ada pelebaran jalan dan pembuatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Setahu saya tahun ini (proses pembangunan),” kata dia.

Djaharuddin menjelaskan, pembangunan waduk tersebut dinilai dapat mengurangi banjir si kawasan itu. "Memang wilayah rendah itu. Itu sudah disosialisasikan sebelum timbul kegiatan itu sebelumnya," tutur dia.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022