Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar mendahulukan pembangunan jalan strategis penghubung antarkabupaten/kota di Palu, Sulawesi Tengah sebagai bagian dari pemulihan pascagempa.
"Jalan-jalan strategis seperti penghubung hunian tetap (huntap) korban bencana dan aksesibilitas pendukung kegiatan ekonomi perlu didahulukan supaya tercipta percepatan peningkatan ekonomi," kata Ma'ruf dalam kunjungan kerjanya saat meninjau lokasi pembangunan huntap Tondo 2 di Palu, Kamis.
Menurut Wapres, jalan-jalan penghubung strategis sangat berperan dalam mendukung mobilitas masyarakat, selain memudahkan akses, juga memotong jarak tempuh supaya menghemat waktu.
Sebagai bagian dari percepatan pemulihan pascagempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, maka hal ini perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang serta pekerjaan infrastruktur sesuai standar berlaku.
"PUPR sebagai kementerian yang menangani pembangunan infrastruktur ini hingga yang ditugaskan di daerah perlu memperhatikan kualitas pekerjaan," ucap Ma'ruf.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional XIV (BPJN XIV) Palu M Syukur mengemukakan, pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastuktur (rehab-rekon) jalan dan jembatan pascabencana 28 September 2018 di Sulawesi Tengah pihaknya melaksanakan 14 kegiatan pemulihan.
Sementara itu pembiayaan didukung dua sumber, yakni Bank Dunia/World Bank meliputi rehab-rekon ruas jalan Tompe-dalam Kota Palu-Surumana sepanjang 56,234 kilometer dan pengerjaan telah selesai.
"Rehab-rekon ruas jalan Palupi-Simoro, Kalukubula-Kalawara, Biromaru-Palolo dan akses huntap sudah selesai dikerjakan melalui dana Bank Dunia," papa Syukur di hadapan Wapres.
Kemudian rehab-rekon jembatan Palu empat sepanjang 250 meter sumber pembiayaan dari hibah Pemerintah Jepang, yang saat ini masih dalam proses tender di Jepang, di upayakan pada April 2022 mulai kontrak pembangunan, begitu pun proses pembebasan lahan sedang berlangsung.
"Pembangunan kembali jembatan empat Palu yang roboh akibat diguncang gempa ditarget sampai dengan tahun 2024," kata Syukur menambahkan.
Iya merincikan, target penanganan ruas jalan di tiga daerah terdampak, Kota Palu panjang penanganan infrastruktur jalan kurang lebih 84,988 kilometer, kemudian yang telah selesai dikerjakan kurang lebih 39,268 kilometer, lalu jalan sedang dikerjakan sepanjang 0,7 kilometer dan belum dikerjakan sekitar 45,02 kilometer.
Begitu pun Kabupaten Sigi, ruas jalan telah selesai ditangani 42,31 kilometer, lalu yang masih dalam proses kurang lebih sepanjang 16,847 kilometer dan belum belum dikerjakan kurang lebih 32,3 kilometer dari total panjang jalan Nasional ditangani BPJN XIV Palu 91,71 kilometer.
"Total panjang jalan Nasional kami tangani di Donggala kurang lebih 22,247 kilometer, yang sudah selesai di kerjakan 16,847 kilometer, sedangkan dalam tahap pekerjaan kurang lebih 1,4 kilometer dan ruas jalan belum di kerjakan tinggal 4 kilometer," demikian Syukur.
Baca juga: Menteri Bahlil nilai perlu dukungan APBN bangun infrastruktur KEK Palu
Baca juga: Jepang beri pinjaman Rp 3,5 triliun untuk infrastruktur Sulteng
Baca juga: Menteri Bahlil nilai perlu dukungan APBN bangun infrastruktur KEK Palu
Baca juga: Jepang beri pinjaman Rp 3,5 triliun untuk infrastruktur Sulteng
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022