Ketua Dewan Penasehat BPC PHRI Kabupaten Bogor Agus Chandra Bayu saat diwawancara di Kota Bogor, Jumat, mengatakan capaian okupansi dipengaruhi situasi pencegahan penyebaran COVID-19.
"Rekayasa lalu lintas dan status PPKM level 2 tentu berpengaruh terhadap okupansi," katanya.
Menurut Agus, wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bogor khususnya wilayah Puncak, Cisarua banyak yang membatalkan pemesanan hotel untuk libur Natal dan Tahun Baru.
Pengalam itu membuat sebanyak 125 hotel dan restoran yang menjadi anggota PHRI Kabupaten Bogor terus meningkatkan promisi pada tahun 2022 agar berdampak pada tingkat okupansi ke depan.
Semua pengusaha hotel yang tergabung, kata Agus, sudah diwanti-wanti untuk menjaga protokol kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kepada pengunjung.
Para pengunjung pun wajib menunjukkan bukti vaksinasi melalui aplikasi Peduliilndungi maupun bukti cetak sertifikat vaksin untuk menghindari penyebaran COVID-19 termasuk varian baru Omicorn.
Agus menyampaikan PHRI Kabupaten Bogor bersama pemerintah setempat akan menjadwalkan kegiatan atau calender event untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Agenda calender event akan kami dorong juga dalam Rekerda PHRI Jawa Barat pada Januari 2022 ini," jelasnya.
Dewan Penasehat BPC PHRI Kabupaten Bogor itu optimistis prosfek pariwisata di wilayahnya akan tumbuh bersama dengan kebiasaan baru menggunakan protokol kesehatan.
"Sehingga pengunjung aman pengusaha tetap aman," ujarnya.
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022