• Beranda
  • Berita
  • Dinkes sebut ada tambahan kasus aktif COVID-19 di Boyolali-Jateng

Dinkes sebut ada tambahan kasus aktif COVID-19 di Boyolali-Jateng

7 Januari 2022 13:33 WIB
Dinkes sebut ada tambahan kasus aktif COVID-19 di Boyolali-Jateng
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jateng dr Puji Astuti saat memberikan keterangan kasus COVID-19 di Boyolali. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.

Tiga kasus aktif COVID-19 di Boyolali itu, terdiri atas dua pasien menjalani perawatan di rumah sakit, dan satu lainnya isolasi mandiri karena orang tanpa gejala

Kasus aktif terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, bertambah satu pasien sehingga totalnya menjadi tiga orang, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dr Puji Astuti.

"Tiga kasus aktif COVID-19 di Boyolali itu, terdiri atas dua pasien menjalani perawatan di rumah sakit, dan satu lainnya isolasi mandiri karena orang tanpa gejala," katanya di Boyolali, Jumat.

Ia menjelaskan tambahan satu kasus aktif baru tersebut berasal dari Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, yang kini dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali. Pasien datang berawal dengan keluhan lemas sejak dua minggu dan dilakukan skrining hasilnya positif.

Pihaknya kemudian melakukan penelusuran keluarga yang kotak erat dengan pasien ada tiga orang untuk dilakukan tes usap untuk mencegahan penyebaran COVID-19.

Dia mengatakan Dinkes Boyolali dalam penanganan COVID-19 di Boyolali kini fokus kegiatan percepatan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun dari sekolah ke sekolah dan dari desa ke desa.

"Kami total target sasaran vaksinasi anak sebanyak 96.100 sasaran dan realisasinya yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 72.232 anak atau sekitar 75,16 persen," katanya.

Bahkan, ada lima wilayah kecamatan di Boyolali anak usia 6 hingga 11 tahun yang sudah disuntik vaksin melebih dari 100 persen. Lima kecamatan itu, yakni Cepogo sebanyak 5.533 sasaran atau sekitar 102,4 persen, Gradagsari (3.500) atau sekitar 108, 5 persen, Musuk (4.903) atau 106,2 persen, Tamansari (2.431) atau 110,8 persen, dan Teras (3.954) atau 102,7 persen.

Sedangkan, anak usia 6-11 tahun di 17 kecamatan lainnya di Boyolali yang sudah disuntik vaksin dosis pertama dalam kegiatan percepatan vaksinasi masih di bawah 90 persen.

Kendati demikian, pihaknya bersama puskesmas-puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan terus menggenjot percepatan vaksinasi anak sehingga diharapkan penyuntikan vaksin dosis pertama dapat diselesaikan hingga pertengahan Januari mendatang.

"Kami kemudian akan melanjutkan penyuntikan vaksinasi anak dosis kedua yang dimulai pada tanggal 17 Januari mendatang," katanya.

Selain itu, pihaknya terus mengimbau masyarakat jangan lengah tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiplin diri menjaga kesehatannya meski sudah divaksin. Sehingga, kasus COVID-19 di Boyolali segera sirna dan perekonomian juga akan kembali meningkat.

Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis pertama di Boyolali hingga saat ini sudah mencapai 806.938 sasaran atau sekitar 96,55 persen dari target 835.772 sasaran.

Vaksinasi dosis kedua di Boyolali mencapai 668.338 sasaran atau sekitar 79,97 persen dan dosis ketiga 6.337 sasaran atau sekitar 0,76 persen, demikian Puji Astuti.

Baca juga: Warga terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali tinggal delapan orang

Baca juga: Wakil Menteri Kesehatan berbincang dengan pasien di RSUD Pandan Arang

Baca juga: Pemkab Boyolali genjot vaksinasi lansia kejar target 60 persen

Baca juga: Wamenkes: Boyolali terapkan transformasi kesehatan dengan baik

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022