Semoga ini semua bisa membahagiakan UMKM kita
Pendapatan siaran langsung belanja daring, Jumat Beli Lokal, antara produsen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pasar dalam satu platform virtual hingga saat ini mencapai Rp340 juta.
"Sebelumnya kita sudah membuka prapemesanan itu kurang lebih sebanyak Rp280 jutaan dan dengan 'live shopping' tadi sudah sampai angka Rp340 jutaan. Semoga ini semua bisa membahagiakan UMKM kita, makanya ini jadi program yang berkelanjutan dari Ibu Kepala Dinas PPKUKM," ujar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim Ali saat ditemui wartawan di Jakarta, Jumat.
Transaksi prapemesanan sudah dibuka sejak 1 Januari 2021 dan untuk pesanan langsung ke UMKM dan sudah ditutup pada pukul 20.00 WIB Kamis (6/1).
Ali memastikan semua barang yang sudah dipesan dan dibayar akan dikirim langsung kepada konsumen.
Pendistribusian produk-produk yang dijual Jakpreneur Jakarta Utara melalui situs tokopedia.com/jakpreneurofficial tersebut juga melibatkan unsur pemerintahan terkait, misalnya di kecamatan.
Baca juga: Pameran daring JBL Jakut raih pendapatan lebih dari Rp184 juta
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta (PPKUKM) Elisabeth Ratu Rante Allo mengapresiasi peran serta Wali Kota Jakarta Utara dalam membantu para Jakpreneur di wilayahnya.
"Pelaksanaan Jumat Beli Lokal ini merupakan program dari Pemprov DKI Jakarta untuk membantu para Jakpreneur. Namun, peran Pak Wali Kota sangat membantu dalam memberdayakan Jakpreneur atau UMKM di DKI Jakarta," kata Ratu.
Ke depan, Ratu berharap semua pihak bisa mendukung UMKM di DKI Jakarta sehingga ekonomi Indonesia bisa bangkit kembali setelah pandemi.
Jumat Beli Lokal menghadirkan beragam produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) unggulan Jakpreneur.
Ratu menjelaskan program Jumat Beli Lokal dihadirkan untuk membantu para Jakpreneur dan yang baru bergabung sekitar 288 ribu dan di Jakarta Utara, total Jakpreneur sekitar 35 ribu.
Baca juga: Wali kota dorong partisipasi UMKM Jakut dalam JBL
"Kita juga harus mendukung UMKM yang sudah berproduksi dengan ikut membeli produk yang dihasilkan. Tentunya produk-produk yang dijual hari ini sudah melalui proses kurasi produk UMKM," kata Ratu.
Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) pada 2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.
Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1 persen dan sisanya yaitu 38,9 persen disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01 persen dari jumlah pelaku usaha.
Sehingga, peran UMKM menjadi potensi besar yang dapat menggerakkan roda perekonomian Indonesia.
Baca juga: Pejabat DKI bergiliran promosikan produk UMK Jakpreneur
“Melalui program Jumat Belanja Lokal, bersama-sama kita gerakkan roda perekonomian Indonesia,” katanya.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022