• Beranda
  • Berita
  • BKSDA diminta warga trans Mukomuko tangkap harimau pemangsa ternak

BKSDA diminta warga trans Mukomuko tangkap harimau pemangsa ternak

8 Januari 2022 16:19 WIB
BKSDA diminta warga trans Mukomuko tangkap harimau pemangsa ternak
Ternak sapi yang mati akibat dimangsa harimau di wilayah Lapindo atau Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Sabtu (1/1/2022). ANTARA/HO.

Kami minta BKSDA segera menanganinya dan memindahkan. Sudah ada tiga kejadian sapi peliharaan warga yang dimangsa harimau

Warga di wilayah Lapindo atau Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menangkap harimau yang sering memangsa sapi peliharaannya.
 
"Kami minta BKSDA segera menanganinya dan memindahkan. Sudah ada tiga kejadian sapi peliharaan warga yang dimangsa harimau," kata perwakilan warga di wilayah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman Isran Efendi dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
 
Ia menjelaskan harimau tersebut sudah tiga kali memangsa hewan ternak milik warga di wilayah ini, di mana yang terakhir harimau tersebut memangsa sapi tiga bulan yang lalu.

Kemudian beberapa waktu yang lalu sebanyak dua ekor hewan ternak yakni induk sapi dan anak sapi milik warga setempat yang dimangsa oleh harimau sumatera di dekat lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah ini.

Dari dua ekor sapi milik warga tersebut, kata dia, satu ekor anak sapi yang tidak diketahui keberadaannya kemungkinan di bawa oleh harimau tersebut ke dalam hutan, sedangkan bangkai induk sapi masih berada dekat lahan perkebunan kelapa sawit.
 
Ia mengatakan, warga di wilayah ini sejak beberapa hari terakhir terpaksa mengikat hewan ternaknya agar tidak dimangsa harimau yang diduga masih berkeliaran di wilayah ini.

"Sejak harimau memangsa ternak, warga ketakutan melepas ternak di kebun sawitnya, warga mengikat hewan ternaknya dan mencari pakan ternak," kata Isran Effendi.
 
Ia mengatakan, jangan sampai warga menggunakan cara sendiri agar bebas dari harimau seperti memasang jerat harimau atau menembak satwa yang dilindungi tersebut.
 
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari mengatakan untuk sementara ini pihak BKSDA belum memasang kerangkeng atau perangkap harimau karena gangguan harimau sumatera di wilayah tersebut.
 
"Kadang-kadang jarak perjalanan harimau itu sejauh 17 kilometer per hari, dia tidak menetapkan di satu tempat dia cuma melintas di wilayah ini. Harimau ini sifatnya temporer dia tidak menunggu di satu tempat,"  katanya..

Baca juga: BKSDA: Warga Lapindo Mukomuko hati-hati karena dekat habitat harimau

Baca juga: Warga Mukomuko ikat ternak agar tidak dimangsa harimau

Baca juga: TNKS: Harimau masuk ladang warga karena tempatnya terganggu

Baca juga: Harimau kembali masuk ladang warga Mukomuko

 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022