Mengenakan Sepatu Hak Tinggi Picu Arthritis

15 Juni 2011 16:12 WIB
Mengenakan Sepatu Hak Tinggi Picu Arthritis
Perempuan yang suka mengenakan sepatu hak tinggi (high heels) beresiko terkena arthritis (touchabletoes.com)
London (ANTARA News) - Perempuan yang suka mengenakan sepatu hak tinggi (high heels) beresiko terkena arthritis. Jenis sepatu itu dapat meningkatkan tekanan pada pergelangan kaki dan sendi lutut.

Para ahli menyatakan perempuan yang menggunakan sepatu hak tinggi dapat mengalami radang sendi. Inggris kini menghadapi "krisis arthritis" utamanya di kalangan perempuan, sebagaimana dikutip dari laman BBC. Situasi ini diperburuk dengan munculnya obesitas di negeri itu.

Di Inggris, sedikit delapan juta orang kini mengalami nyeri dan kaku pada persendian mereka. Kondisi ini lebih banyak dialami oleh perempuan.

Sebuah jajak pendapat dari 2.000 perempuan di Inggris mendapati bahwa seperempat dari mereka kerapkali memakai sepatu hak tinggi setiap hari.

Para ahli juga memperingatkan bahwa sepatu hak tinggi dapat mengubah postur tubuh dan meningkatkan tekanan pada pergelangan kaki, kaki dan sendi lutut. Ini meningkatkan resiko osteoarthritis.

Osteoartritis disebabkan oleh stres pada tulang rawan. Sendi mengalami cedera karena kurang mendapat pelumasan.

Jajak pendapat juga menemukan bahwa 77 persen dari laki-laki dan peempuan tidak memakai sepatu yang dirancang khusus ketika mereka berolahraga.

Profesor Anthony Redmond, seorang peneliti dan ahli penyakit arthritis mengatakan arthritis dapat terjadi pada semua usia, tidak hanya saat seseorang menjadi tua.

Katanya pula, ada beberapa cara sederhana untuk mencegahnya. "Memilih alas kaki yang tepat akan membantu mengurangi stres pada kaki dan sendi selama menjalani aktivitas sehari-hari. Ini juga dapat membantu mengurangi risiko cedera dan kerusakan sendi," katanya.

"Untuk sepatu sehari-hari, pilihlah sepatu berujung bundar dengan tinggi tumit tidak lebih dari 2-3cm (satu inci)," katanya.

Ia juga mengatakan, "Beberapa bentuk arthritis mulai dirasakan kali pertama di kaki. Pengobatan sedini sangat diperlukan."
(*)

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011