Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia berakhir 0,08 persen atau 6,20 poin lebih rendah menjadi 7.447,10, melepaskan sebagian besar dari kenaikan 1,29 persen pada Jumat (7/1/2022).
Total infeksi di Australia terus melonjak, dengan lebih dari setengah juta kasus dilaporkan selama seminggu terakhir, membebani infrastruktur perawatan kesehatan dan rantai pasokan negara itu.
Saham sektor teknologi merosot hampir 1,0 persen, mengikuti penurunan di Nasdaq yang berfokus pada teknologi pada Jumat (7/1/2022). Kekhawatiran akan pengetatan kebijakan yang lebih cepat dari perkiraan oleh Federal Reserve telah meningkat setelah data pekerjaan AS baru-baru ini meleset dari harapan, dengan data inflasi menjadi fokus untuk mengukur lintasan bank sentral.
Baca juga: Saham Australia dibuka merosot terseret sektor teknologi
Afterpay kelas berat sektor teknologi tergelincir 2,3 perseb, sementara perusahaan teknologi lainnya Xero dan Wisetech Global masing-masing jatuh 2,8 persen dan 2,7 persen.
Melawan tren, saham sektor energi bertambah 1,1 persen dan naik untuk sesi kedua berturut-turut, karena harga minyak tetap dalam momentum kenaikan, dengan ketidakstabilan politik di Kazakhstan menyebabkan kekhawatiran atas pasokan minyak.
Woodside Petroleum terangkat 2,3 persen, diikuti oleh Santos yang menguat 0,7 persen.
Sementara itu, mantan kepala eksekutif pembuat fiber semen James Hardie yang dipecat karena melanggar kode etik perusahaan, mengatakan dia sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap perusahaan. Sahamnya berakhir 1,3 persen lebih rendah.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 melemah 0,60 persen atau 77,71 poin di sesi ketiga kerugiannya menjadi 12.892,94 poin, tertekan oleh penurunan 3,5 persen pada perusahaan media SKY Network Television Ltd ke level terendah hampir empat minggu.
Baca juga: Saham Australia berakhir menguat, indeks ASX 200 terangkat 1,29 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022