• Beranda
  • Berita
  • Pemilik warteg bakal naikkan harga bila minyak goreng terus mahal

Pemilik warteg bakal naikkan harga bila minyak goreng terus mahal

10 Januari 2022 17:38 WIB
Pemilik warteg bakal naikkan harga bila minyak goreng terus mahal
Pelayan warung menyiapkan lauk pauk di sebuah warung Tegal (warteg) di Jakarta, Sabtu (6/11/2021). Pemerintah membebaskan pajak penghasilan (PPh) untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perseorangan dengan penghasilan di bawah Rp500 juta per tahun seperti warteg, menyusul disahkannya UU nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

Rata-rata per harinya kami menggunakan 2-4 liter

Pemilik usaha Warung Tegal (warteg) di Ibu Kota bakal menaikkan harga menu makan apabila harga minyak goreng masih mahal.

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengatakan harga minyak goreng yang saat ini berkisar Rp40 ribu per dua liter memberatkan pemilik warteg.

"Masih memberatkan. Rata-rata per harinya kami menggunakan 2-4 liter," kata Mukroni di Jakarta, Senin.

Mukroni mengatakan bahwa pengusaha warteg sebenarnya juga keberatan menaikkan harga menu karena takut kehilangan pelanggan dan daya beli warga yang belum pulih terkena dampak pandemi COVID-19.

Dia juga mengatakan bahwa dari harga sejumlah barang sembako yang naik di pasaran hingga kini baru harga telur yang turun, sementara harga kebutuhan pokok lainnya masih mahal.

Mukroni mengatakan apabila hingga akhir Januari 2022 harga minyak belum turun, maka anggotanya yang berjumlah 10 ribu pengusaha warteg akan menaikkan harga.

"Kalau harga tidak turun kemungkinan para pedagang warteg menaikkan harga," ujar Mukroni.

Baca juga: Pedagang harapkan harga minyak goreng segera turun
Baca juga: Harga minyak goreng di Jakarta Barat masih tinggi

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022