Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, banjir besar sejak beberapa waktu lalu yang merendam tiga kabupaten di Provinsi Aceh telah terkendali sehingga masyarakat sudah beraktivitas seperti biasanya.mereka bertahan sehari, dua hari
"Situasi banjir di daerah sudah terkendali, terutama untuk Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Tamiang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA Fadmi Ridwan di Banda Aceh, Senin.
Sejak akhir Desember 2021 lalu, tiga daerah tersebut dilanda banjir luapan yang merendam sejumlah fasilitas publik, sekolah, dan ribuan unit rumah warga serta menyebabkan ribuan penduduk mengungsi.
Namun saat ini, kata Fadmi, kondisi ketiga daerah tersebut sudah sangat terkendali. Hanya beberapa wilayah dengan topografi rendah yang masih menyisakan genangan air sehingga membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk kering secara total.
"Kalau di Aceh Utara itu ada di wilayah Matang Kuli dan sekitarnya kondisinya seperti itu, kalau di Aceh Tamiang ada di Tenggulun, tapi pada sisi lain karena daerah itu basis produksi sawit maka situasi ini menguntungkan petani sawit," katanya.
Baca juga: Puluhan rumah di Pulau Simeulue direndam banjir
Baca juga: BPBD: 8.853 warga Aceh Tamiang masih di pengungsian akibat banjir
Dia melanjutkan, saat ini tidak ada lagi masyarakat yang mengungsi. Pengungsian warga selama banjir dilakukan secara sporadis dan mandiri, yaitu air menggenangi pemukiman penduduk, maka warga memanfaatkan fasilitas umum seperti mushallah untuk mengungsi.
"Mereka bertahan sehari, dua hari, tetapi setiap hari juga mereka melakukan aktivitas mengontrol rumah, ternak mereka secara mandiri. Jadi tidak mengungsi seperti erupsi gunung merapi yang menempati dalam satu kamp pengungsian," katanya.
Selain itu, masyarakat juga sudah beraktivitas seperti biasa. Para pelajar juga sudah kembali melakukan aktivitas belajar mengajar. Meskipun proses pembersihan pascabanjir di beberapa lokasi masih terus dilakukan.
"Aktivitas belajar mengajar di instansi kependidikan juga sudah berjalan sebagaimana lazimnya. Terus ada memang beberapa wilayah yang masih tahapan pembersihan," katanya.
Baca juga: Presiden kirim bantuan 15 ribu paket sembako kepada korban banjir
Dia melanjutkan, saat ini tidak ada lagi masyarakat yang mengungsi. Pengungsian warga selama banjir dilakukan secara sporadis dan mandiri, yaitu air menggenangi pemukiman penduduk, maka warga memanfaatkan fasilitas umum seperti mushallah untuk mengungsi.
"Mereka bertahan sehari, dua hari, tetapi setiap hari juga mereka melakukan aktivitas mengontrol rumah, ternak mereka secara mandiri. Jadi tidak mengungsi seperti erupsi gunung merapi yang menempati dalam satu kamp pengungsian," katanya.
Selain itu, masyarakat juga sudah beraktivitas seperti biasa. Para pelajar juga sudah kembali melakukan aktivitas belajar mengajar. Meskipun proses pembersihan pascabanjir di beberapa lokasi masih terus dilakukan.
"Aktivitas belajar mengajar di instansi kependidikan juga sudah berjalan sebagaimana lazimnya. Terus ada memang beberapa wilayah yang masih tahapan pembersihan," katanya.
Baca juga: Presiden kirim bantuan 15 ribu paket sembako kepada korban banjir
Baca juga: 22 desa di Aceh Timur masih dilanda banjir
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022