“Sebenarnya persiapan merata, namun saya kira lebih berkembang dalam BJJ karena saat kalah dalam pertandingan keempat melalui kuncian kimura, saya kurang disiplin dan sering membolos saat berlatih BJJ," kata Elipitua Siregar dalam keterangan resminya, Senin.
"Dari sana saya belajar, saya introspeksi diri, lalu lebih rajin lagi berlatih BJJ karena saya seorang grappler. Perkembangan yang saya rasa lebih signifikan itu di BJJ,” tambah Elipitua merujuk kekalahan pertama dan satu-satunya dalam ONE Championship dari Liu Peng Shuai.
Elipitua “The Magician” Siregar adalah tumpuan Indonesia untuk mengakhiri kekalahan dari petarung Filipina. Sebelumnya dua wakil Indonesia menyerah kepada petarung berjuluk “The Ilonggo” yakni Adrian “Papua Badboy” Mattheis dan Stefer “The Lion” Rahardian.
Tidak hanya itu, petarung Indonesia juga kesulitan saat menghadapi petarung Filipina. Desember 2020 lalu Paul “The Great King” Lumihi juga kalah pada ronde pertama dari petarung muda Jhanlo Sangiao.
Tak ingin malu, Elipitua mengaku terus mengembleng diri guna mempertajam kemampuan baik dalam arena tarung atas maupun bawah. Saat ini petarung berusia 25 tahun ini menjalani pemusatan latihan di Bali MMA.
Baca juga: Elipitua Siregar bertekad atasi petarung Filipina di ONE Championship
“Saya adalah pegulat, dan serangan utama bergulat itu takedown (menjatuhkan) dan pin (menahan)Tetapi kalau hanya gulat saja, enggak akan tahu cara kontrol yang lebih baik, bertahan dari submission, atau mencari submission itu sendiri. Para pegulat hanya sekadar tahu, tetapi untuk melakukan itu sangat berbeda,” lanjut pria berdarah Batak ini.
"Dia (Robin) adalah striker yang bagus dan kuat, tetapi di ground juga cukup bagus. Jadi, saya akan bergantung pada situasi nanti, tidak harus bermain bawah atau harus bermain atas. Kita akan melihat situasi di laga nanti," imbuh Elipitua.
Selain membalas kekalahan petarung Indonesia atas Filipina, Elipitua juga mengemban misi pribadi. Dia ingin menjadi atlet pertama Indonesia yang bertanding dalam laga perebutan gelar juara dunia.
Sejauh ini, kiprah Elipitua cukup bagus. Dalam lima laga, dia memenangkan empat pertandingan yang semuanya diraih meyakinkan pada ronde pertama atau kedua. Kemenangan atas Robin Catalan jelas akan membuat namanya semakin diperhitungkan.
"Bagi saya, ini seperti comeback karena sudah dua tahun tidak ada pertandingan dan akhirnya saya mendapatkannya tahun ini. Jelas saya lebih bersemangat karena saya berharap ini tahun saya," pungkas Elipitua.
Baca juga: Petarung muda Indonesia berharap tuah Istora Senayan
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022