Bulan lalu, Rivian mengatakan pihaknya memperkirakan bahwa produksi tidak akan mencapai target awal yakni 1.200 kendaraan pada akhir 2021 karena kendala rantai pasokan dan keterbatasan baterai.
Baca juga: Rivian R1T akhirnya masuk dapur produksi
Terlepas dari target yang turun tersebut, CEO RJ Scaringe beberapa waktu lalu mencatat bahwa perusahaan telah mengalami peningkatan seperti yang diharapkan.
"Keterbatasan baterai tidak mewakili tantangan jangka panjang bagi kami. Kami memiliki lini kedua yang akan datang yang akan menempatkan produksi modul baterai di depan dalam hal kapasitas area pabrik lainnya," kata Scaringe.
Secara terpisah, Rivian dalam pernyataannya yang dikirim melalui surat elektronik mengatakan bahwa Rod Copes pensiun dari jabatannya sebagai chief operating officer telah menyebabkan penurunan saham.
Saat Rivian berlomba untuk meningkatkan produksi, GM dan Ford tengah bersiap meluncurkan truk pikap listrik mereka sendiri.
Ford mengatakan pada 4 Januari bahwa mereka akan meningkatkan kapasitas produksi truk pikap F-150 Lightning listrik menjadi 150 ribu kendaraan per tahun pada pertengahan 2023 sebagai tanggapan atas banyaknya permintaan pelanggan.
Baca juga: Rivian tunda pengiriman truk listrik & mobil sport listrik hingga 2023
Baca juga: Valuasi Rivian bisa dekati Honda Motor jelang IPO di AS
Baca juga: Rivian berencana bangun pabrik baterai sendiri
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022