• Beranda
  • Berita
  • Great Eastern-OCBC NISP luncurkan asuransi jiwa syariah

Great Eastern-OCBC NISP luncurkan asuransi jiwa syariah

11 Januari 2022 12:34 WIB
Great Eastern-OCBC NISP luncurkan asuransi jiwa syariah
Tangkapan layar Dewan Pengawas Syariah Great Eastern Life Indonesia Umar Alhaddad saat Press Conference I-Great Heritage Assurance secara daring, Selasa (11/1/2022) (ANTARA/Kuntum Riswan)

Asuransi syariah yang dapat membantu masyarakat Indonesia melakukan perencanaan keuangan khususnya persiapan warisan untuk keluarga yang sesuai dengan prinsip syariah.

Great Eastern Life Indonesia bersama dengan Unit Usaha Syariah Bank OCBC NISP meluncurkan asuransi jiwa syariah yang diberi nama i-Great Heritage Assurance.

“Asuransi syariah yang dapat membantu masyarakat Indonesia melakukan perencanaan keuangan khususnya persiapan warisan untuk keluarga yang sesuai dengan prinsip syariah,” kata Dewan Pengawas Syariah Great Eastern Life Indonesia Umar Alhaddad saat Press Conference I-Great Heritage Assurance secara daring, Selasa.

Umar menyampaikan Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di Indonesia dengan 231 juta jiwa atau 86,7 persen dari total penduduk. Namun, pangsa pasar aset syariah belum menunjukkan kondisi ideal berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan Syariah aset asuransi syariah per Agustus 2021 baru mencapai 5 persen dari total aset industri asuransi. Hal tersebut kemudian menjadi latar belakang peluncuran i-Great Heritage Assurance.

“Produk asuransi jiwa sekali bayar yang dapat memberikan ketenangan untuk dalam masyarakat Indonesia yang ingin memiliki proteksi yang dengannya juga sekaligus beramal buat sesama sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” ujarnya.

Baca juga: Askrindo raih sertifikasi BCMS versi terbaru

Asuransi syariah tersebut mengedepankan konsep tolong-menolong di antara para peserta asuransi jika risiko yang diperjanjikan dalam asuransi tersebut terjadi, yakni meninggal dunia. Prinsip asuransi syariah ini, tidak bertransaksi untuk mengalihkan risiko ke perusahaan asuransi dengan membayar premi melainkan membayar kontribusi untuk saling berbagi risiko dengan sesama peserta.

Ketika ada peserta yang meninggal dunia, para peserta yang lain akan tolong menolong dengan membayarkan manfaat asuransi yang menjadi hak ahli waris almarhum.

“Dananya itu berasal dari dana kebajikan atau yang kami sebut dengan tabarru’ yang dikumpulkan dari persentase tertentu atas kontribusi yang dibayar peserta,” jelas Umar.

Baca juga: Erick Thohir: Ekonomi syariah RI harus jadi terbesar di dunia

Tiga keunggulan utama i-Great Heritage Assurance adalah simpel yakni cukup dengan 1 kali pembayaran kontribusi untuk mendapatkan perlindungan jiwa sampai usia 99 tahun.

Kedua, kesempatan menunaikan amal jariyah melalui fitur wakaf sampai dengan 45 persen dari manfaat asuransi. Wakaf disalurkan untuk kepentingan umum seperti rumah sakit, rumah ibadah dan pengembangan UMKM melalui tiga lembaga wakaf yang bekerjasama dengan Great Eastern Life Indonesia yaitu Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Yayasan Inisiatif Wakaf dan BaitulMaal Muamalat.

Keunggulan ketiga adalah manfaat asuransi sampai dengan 48 kali dari kontribusi yang dibayarkan. Jika peserta meninggal dunia saat melakukan perjalanan Haji, maka manfaat asuransi akan dibayarkan sebesar 200 persen.

Data Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) per September 2021 menunjukkan bahwa industri asuransi syariah membukukan kontribusi bruto Rp16,89 triliun per September 2021 atau tumbuh 41,32 persen (yoy) dari Rp11,95 triliun pada September 2020. Ekonomi syariah di Indonesia juga terus tumbuh dari waktu ke waktu dan semakin diakui dunia. Dalam laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2021, Indonesia ditetapkan sebagai peringkat pertama dalam pencapaian perkembangan industri keuangan Islam.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022