• Beranda
  • Berita
  • Waketum LGP: Makna Pidato Megawati HUT PDIP representatif Ganjar--Puan

Waketum LGP: Makna Pidato Megawati HUT PDIP representatif Ganjar--Puan

11 Januari 2022 17:58 WIB
Waketum LGP: Makna Pidato Megawati HUT PDIP representatif Ganjar--Puan
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani (ANTARA/Foto: istimewa)
Wakil Ketua Umum Laskar Ganjar Puan (LGP) Troy Evelin Pamalingo menyatakan ada beberapa hal penting dari pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di HUT PDI Perjuangan ke-49 yang representatif Ganjar-Puan.

“Puan Maharani yang merupakan tokoh perempuan yang sudah tidak diragukan lagi sebagai pemimpinan DPR saat ini dan mantan Menteri Kordinator PMK sudah saatnya digadang sebagai pemimpin perempuan Indonesia ke depan,” ujar Troy dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Pertama, dalam Pidatonya Ibu Mega menyampaikan seringnya perempuan terlupakan sampai saat ini. Padahal dalam sejarah Indonesia, banyak pahlawan perempuan yang disebutkan Ibu Mega muncul sebagainya pemimpin perempuan dan berjasa terhadap bangsa dan negara.

Konstitusi Indonesia juga tidak mengenal diskriminasi terhadap perempuan di hadapan negara. Pesan tersirat dalam pidato Ibu Mega terbaca sebagai sebuah persoalan bangsa mengenai krisis munculnya kepemimpinan perempuan.

Laskar Ganjar-Puan membaca pikiran Ibu Mega untuk memberikan kepercayaan kepada pemimpin perempuan dan Laskar Ganjar-Puan berjuang terhadap pemikiran tersebut.

Kehadiran pemimpin perempuan di Indonesia terakhir kali terjadi pada kepemimpinan Ibu Mega sebagai presiden di tahun 2004.

Baca juga: Peneliti LSI: Ganjar-Puan pasangan jalan tengah

Laskar Ganjar-Puan berusaha menjawab tantangan persoalan bangsa itu 20 tahun kemudian, dengan memunculkan tokoh perempuan sebagai pimpinan nasional kembali di tahun 2024.

Kedua, lanjut Troy, Ibu Mega juga mengingatkan bahwa Indonesia belum mampu berdiri di atas kaki sendiri terhadap keselamatan bangsa dan negara.

Ibu Mega juga menyampaikan adanya benalu yang memanfaatkan pandemi untuk mencari keuntungan.


Terdapat kerentanan sistem kesehatan nasional karena ketergantungan negara terhadap barang-barang impor, bahkan sekedar untuk jarum suntik dan kebutuhan vital lainnya.

Laskar Ganjar-Puan memaknai pidato Ibu Mega dengan memunculkan pasangan Ganjar-Puan sebagai pasangan calon Presiden di tahun 2024 yang merupakan kader ideologis dan kader biologis Bung Karno.

“Keduanya siap menjalankan pemikiran Bung Karno untuk Indonesia yang berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi. Adanya benalu yang memanfaatkan situasi atas nama pandemi,” jelasnya.

Baca juga: Santri di Bogor deklarasi dukung Ganjar Pranowo-Puan Maharani

Ketiga, tambah dia, pidato Ibu Mega memerintahkan seluruh kader Partai untuk menyapa masyarakat sebagai kekuatan PDI Perjuangan. Kegiatan menyapa masyarakat harus menjadi program yang dijalankan oleh seluruh kader Partai.

Laskar Ganjar-Puan melihat instruksi Ibu Mega ini sebagai bentuk tantangan kepada kader PDI Perjuangan untuk selalu memiliki empati kepada rakyat di setiap kegiatan dan programnya.

“Laskar Ganjar-Puan menilai pemimpin yang dekat dengan rakyat harus mencontoh apa yang dilakukan oleh kader PDI Perjuangan seperti Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Ketua DPR RI Puan Maharani,” katanya.

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani selalu ada dan menjawab kebutuhan masyarakat di era pandemi ini.

“Ganjar Pranowo yang selalu menjuarai hasil survei pemilihan presiden saat ini, merupakan suatu bukti dirinya berada dekat di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Survei Y-Publica: Prabowo-Puan unggul tipis atas Ganjar-Airlangga

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022