Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Selasa, serta dihadiri Wakil Gubernur Sulteng Ma’mun Amir, para kepala daerah dan pimpinan DPRD, serta pengurus KONI kabupaten/kota Provinsi Gorontalo.
“Workshop ini merupakan bukti keseriusan Gorontalo dan Sulteng untuk menjadi tuan rumah bersama PON XXII,” ujar Idris.
Menurut dia, workshop kedua itu digelar untuk menindaklanjuti hasil workshop pertama yang dilaksanakan di Kota Palu, setelah deklarasi pencalonan tuan rumah bersama pada 9 Desember 2021.
Baca juga: Gubernur ingin NTT jadi tuan rumah PON 2028
Dalam pertemuan kedua itu, Tim Sembilan yang dibentuk oleh KONI Gorontalo dan Sulteng akan mematangkan seluruh persiapan, di antaranya dokumen administrasi, susunan anggaran, serta strategi taktis untuk memenangkan pengajuan tersebut.
“Kita harus menang pada bidding tuan rumah PON XXII nanti. Untuk itu, semua persyaratannya harus dipersiapkan dengan matang melalui workshop ini, apalagi pendaftaran bagi seluruh daerah yang akan mengajukan tuan rumah PON XXII paling lambat tanggal 1 Maret 2022,” kata Idris.
Hal senada juga disampaikan oleh Wagub Sulteng Ma’mun Amir, yang berharap agar tim pencalonan tuan rumah PON XXII dapat bekerja dengan solid untuk mempersiapkan proposal yang akan diajukan kepada panitia.
Ia pun berharap workshop kedua itu akan menghasilkan kesepakatan terkait tema ataupun slogan yang akan diangkat untuk pencalonan tuan rumah bersama PON XXII oleh Gorontalo dan Sulteng.
“Kita perlu mengangkat satu tema yang unik. Barangkali bukan Sultenggo, karena kesannya hanya Sulteng yang menjadi tuan rumah. Nanti tolong dibicarakan secara teknis pada workshop ini, termasuk segala sesuatu yang menyangkut pendaftarannya agar kita tidak tiba saat tiba akal,” pungkas Ma'mun.
Baca juga: Plt Gubernur: Sulsel serius tuan rumah PON 2028
Baca juga: NTT-NTB sepakat ajukan diri jadi tuan rumah PON XXII 2028
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2022