"Pertumbuhan marketing sales kami semakin positif ke depan sampai dengan saat ini, kita memiliki momentum besar di tahun ini dengan (akan) beroperasinya LRT Jabodebek Tahap 1 dan ini tentunya kami bisa yakini mendorong pemasaran untuk produk-produk LRT City ke depan," ujar Direktur Utama ADCP Rizkan Firman dalam diskusi daring Prolab di Jakarta, Selasa malam.
Menurut Rizkan, ADCP melihat bahwa potensi TOD masih sangat menarik untuk ke depan, terutama bagi end user maupun investor.
Potensi dari trafik LRT Jabodebek diyakini akan dapat menghidupkan area-area TOD ke depannya.
Saat ini ADCP memiliki 11 proyek yang tersebar di Jabodetabek, dan 7 di antaranya berada di titik stasiun LRT Jabodebek (tahap I).
Adapun proyek, ADCP meliputi LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Member of LRT City - Grand Central Bogor, Member of LRT City - Cisauk Point, Member of LRT City - Oase Park.
Sebelumnya VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem operasi GoA 3 pada LRT Jabodebek direncanakan pertama kali diuji coba secara terbatas pada Juni 2022 dan akan terus diujicobakan hingga rencana peresmian LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022.
Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 yang digunakan pada LRT Jabodebek juga telah diterapkan di belahan dunia lainnya seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris, dan Brasil.
Baca juga: Segera listing, harga saham Adhi Commuter Properti diprediksi tumbuh
Baca juga: Adhi Karya: Adhi Commuter Properti bisnis potensial bagi investor
Baca juga: Adhi Commuter Properti targetkan perolehan dana Rp1,6 triliun dari IPO
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022