"Kami meninggalkan tanah air kami untuk mendapat keselamatan dan kelangsungan hidup. Terima kasih karena Indonesia bersedia menampung kami," kata Hussain Nabavi perwakilan pengungsi Afghanistan dalam keterangannya di Pekabaru, Rabu.
Namun begitu, kata Hussain lagi, mereka butuh hidup layaknya manusia yang memiliki hak asasi untuk sekolah bagi anak-anak yang sudah lahir dan besar di Pekanbaru, bekerja dan memiliki tempat tinggal menetap.
Baca juga: Airbnb buka penginapan untuk pengungsi Afganistan
"Karena kami pengungsi juga adalah manusia butuh penghidupan dan kehidupan yang baik layaknya sebagai warga negara yang utuh di suatu negara," katanya. Aspirasi itu langsung disampaikannya kepada Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Pujo Harinto dan Perwakilan dari UNHCR (The United Nations High Commissioner for Refugees), Muhammad Rafqi.
Kepala Kanwil Kemenkumham Riau menyatakan simpati serta menampung semua aspirasi yang disampaikan Komunitas Pengungsi Afganistan tersebut.
"Kami akan membantu sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pengawas para Imigran. Segala aspirasi ini akan kami terima dan teruskan ke pemerintah pusat. Kami juga akan melakukan pengawasan dan evaluasi langsung ke community house untuk memastikan para pengungsi mendapatkan pemenuhan Hak Asasi Manusia,” ujar Pujo.
Muhammad Rafqi, selaku perwakilan dari UNHCR mengatakan, pihaknya telah berusaha untuk memenuhi segala tuntutan yang disampaikan oleh Komunitas Pengungsi Afganistan di Pekanbaru.
Selain tempat tinggal, katanya, fasilitas kesehatan dan pendidikan, para pengungsi juga diberikan uang saku setiap bulannya. Namun, untuk proses resettlement atau pemindahan ke negara ketiga butuh proses yang panjang. Ada banyak regulasi dan juga kesesuaian jumlah daya tampung negara tujuan yang menjadi pertimbangan.
"Saya berharap para pengungsi dapat bersabar dan menjaga sikap selayaknya tamu di Kota Pekanbaru yang telah bersedia menjadi tuan rumah. Hormati budaya setempat serta turut menjaga kondusivitas kota dengan tidak melakukan tindakan kriminal dan anarkis," kata Rafqi.
Baca juga: Ratusan imigran Afganistan kembali demonstrasi di Tanjungpinang
Baca juga: Pengungsi dari mancanegara, antara kebijakan dan kemanusiaan
Pewarta: Frislidia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022