Guru Besar Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Jamaluddin Jompa menyebutkan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur berpotensi menghilangkan gap atau kesenjangan ekonomi di Indonesia.Saya merasa salah satu pemikiran kenapa Indonesia perlu memindahkan IKN supaya gap antara timur dan barat hilang. Ini salah satu cara untuk menghilangkan kesenjangan ekonomi.
“Saya merasa salah satu pemikiran kenapa Indonesia perlu memindahkan IKN supaya gap antara timur dan barat hilang. Ini salah satu cara untuk menghilangkan kesenjangan ekonomi,” katanya dalam Konsultasi Publik Pansus RUU IKN di Jakarta, Rabu.
Selama ini aktivitas perekonomian sangat terfokus di wilayah Jawa sehingga jika IKN dipindahkan ke Kalimantan Timur maka kesenjangan ekonomi bisa teratasi terutama untuk wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia.
Baca juga: Universitas Hassanudin minta pembangunan IKN utamakan aspek SDGs
Oleh sebab itu, Jamaluddin mengusulkan agar pemerintah dapat memprioritaskan azas kesejahteraan dalam memindahkan IKN ini sehingga kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia dapat teratasi.
“Semangat pemindahan IKN bukan hanya menyelesaikan masalah ABCD tapi juga kita mendorong kesejahteraan wilayah Indonesia timur dan tengah,” tegasnya.
Hal senada turut disampaikan oleh Anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang IKN G. Budisatrio Djiwandono saat menghadiri konsultasi publik di Universitas Mulawarman pada Selasa (11/1).
Baca juga: Pansus RUU IKN konsultasi publik di Unmul Samarinda
Budi menyatakan pemerintah akan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Kalimantan Timur agar mereka dapat berkesempatan untuk berkontribusi menyiapkan IKN baru.
“Anak-anak Kaltim hebat-hebat tapi yang sangat dibutuhkan adalah kesempatan sehingga perlu ada kebijakan afirmatif bahwa ada kekhususan bagi SDM Kaltim untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN,” jelasnya.
Budi menambahkan, nantinya pembangunan IKN tidak hanya fokus pada lahan seluas 260 ribu hektar yang menjadi tempat berdirinya IKN melainkan juga terhadap wilayah Kalimantan Timur.
Pengembangan ini di antaranya terkait dengan pemerataan konektivitas melalui infrastruktur untuk menunjang kebutuhan air dan listrik serta kesediaan pangan.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022