"Tugas kami dalam MotoGP sama seperti saat World Superbike (WSBK) pada November 2021, yakni menjadi rumah sakit rujukan bagi ofisial dan penonton. Sedangkan pembalap di rujuk ke RSUP Nusa Tenggara Barat," kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati usai mengikuti rapat koordinasi persiapan MotoGP dengan tim dari Hospitality of Indonesia Network (HIN) di Kantor Wali Kota Mataram di Mataram, Rabu.
Baca juga: RSUD Mataram komitmen beri layanan terbaik saat MotoGP
Menurutnya, untuk persiapan layanan medis saat MotoGP relatif lebih mudah, sebab tim yang akan diterjunkan merupakan tim saat WSBK dengan jumlah personel sekitar 25 orang dan sudah dilatih khusus.
"Insya Allah, kami siap optimalkan kerja tim kesehatan guna menyukseskan MotoGP. Apalagi, kami sudah ada pengalaman saat WSBK," katanya.
Apalagi, katanya, kerja tim medis selama perhelatan WSBK 19-21 November 2021, cukup baik, bahkan tim medis hampir tidak memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus disempurnakan.
Sebab, semua layanan kesehatan, baik terhadap penonton maupun pembalap yang kecelakaan bisa tertangani secara cepat dan tepat. Itu bagian dari komitmen awal tim medis menjadi tim siaga.
Baca juga: PLN siap listriki World Superbike di Mandalika
Baca juga: Panitia Nasional maksimalkan kesiapan ajang MotoGP Sirkuit Mandalika
"Karenanya, Dorna Sports Fernando Arandiga mengapresiasi kerja tim medis di WSBK. Mereka juga memuji tim kita yang walaupun hujan deras dan angin kencang petugas medis tetap di tempat masing-masing," katanya.
Namun demikian, lanjut Eka, untuk infrastruktur masih banyak PR yang perlu kerjakan, terutama areal di luar sirkuit agar lebih aman dan nyaman.
"Terlepas dari semua itu, kita bangga WSBK bisa sukses digelar di daerah kita. Ini harus kita syukuri dan jadi motivasi agar layanan ke depan bisa lebih baik," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022