• Beranda
  • Berita
  • Saham China naik, inflasi lebih dingin buka pintu longgarkan kebijakan

Saham China naik, inflasi lebih dingin buka pintu longgarkan kebijakan

12 Januari 2022 17:22 WIB
Saham China naik, inflasi lebih dingin buka pintu longgarkan kebijakan
Ilustrasi - Investor melihat layar komputer yang menunjukkan informasi saham di sebuah rumah broker di Shanghai. ANTARA/REUTERS/Aly Song/am.
Saham-saham China berakhir naik pada Rabu, karena inflasi produsen Desember yang lebih dingin dari perkiraan memberikan ruang untuk lebih banyak pelonggaran moneter di ekonomi terbesar kedua di dunia itu, dengan pembuat kendaraan energi baru didukung data yang menunjukkan momentum penjualan yang kuat.

Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai terangkat 0,84 persen atau 29,99 poin menjadi ditutup di 3.597,43 poin.

Sementara itu, indeks saham unggulan CSI300 bertambah 1,00 persen atau 47,81 poin menjadi menetap di 4.845,58 poin, dengan sektor kebutuhan pokok konsumen naik 1,06 persen, perusahaan sumber daya naik 2,63 persen dan perusahaan industri naik 2,28 persen.

Harga produsen China naik lebih lambat dari yang diperkirakan pada Desember setelah tindakan pemerintah untuk menahan harga bahan baku yang tinggi, sementara harga konsumen melambat karena harga makanan turun.

Analis memperkirakan moderasi inflasi tingkat pabrik menawarkan lebih banyak ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter, ketika otoritas berusaha menstabilkan pertumbuhan.

Sub-indeks yang melacak kendaraan energi baru (NEV-new energy vehicles) dan pemasok mereka mengakhiri hari dengan melonjak 4,74 persen.

Data baru pada Senin (10/1/2022) menunjukkan penjualan NEV melonjak 114 persen pada Desember dari setahun sebelumnya, melanjutkan momentum pertumbuhan yang kuat meskipun penjualan mobil secara keseluruhan turun.

Indeks real estat turun 1,12 persen di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas kemampuan pengembang untuk membayar utang mereka.

Perusahaan properti yang dikendalikan oleh pengembang Shimao Group Holdings, Kaisa Group Holdings dan Greenland Group telah disebutkan dan dipermalukan dalam daftar perusahaan China yang "secara konsisten terlambat" dalam pembayaran commercial paper.

Sementara itu, Indeks Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China yang lebih kecil berakhir naik 1,33 persen dan indeks Komposit ChiNext yang melacak perusahaan-perusahaan baru berkembang menguat 2,63 persen.
Baca juga: IHSG ditutup datar di tengah kenaikan bursa saham Asia
Baca juga: Saham Jepang naik ikuti Wall Street, ditopang kesaksian Powell
Baca juga: Saham Australia berakhir menguat, Indeks ASX 200 naik 0,66 persen

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022