• Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa Unismuh belajar konservasi di Hutan Mangrove Lantebung

Mahasiswa Unismuh belajar konservasi di Hutan Mangrove Lantebung

12 Januari 2022 17:49 WIB
Mahasiswa Unismuh belajar konservasi di Hutan Mangrove Lantebung
Suasana kegiatan merdeka belajar melalui pembelajaran konservasi mahasiswa Unismuh di hutan mangrove Lantebung di Makassar. Antara/ HO- Unismuh

Sebelum konservasi hutan mangrove, daerah ini merupakan langganan banjir

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar belajar konservasi lingkungan di Hutan Mangrove Lantebung, Makassar.

"Tujuan mahasiswa diajak ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) Mangrove, agar menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan dan melihat secara langsung materi yang telah diberikan dalam kelas," kata Koordinator Outing Class yang juga dosen pengampu Dr Nurlina Subair MSi di Makassar, Rabu.

Hutan Mangrove ini berada di pesisir utara Makassar tepatnya di Desa Lantebung, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea.

Hamparan hutan bakau seluas 2 kilometer ini bukan hanya objek wisata, tapi juga lokasi warga mengais rezeki dengan mencari kepiting.

Pada kegiatan tersebut mahasiswa diajak mengamati Ruang Terbuka Hijau (RTH) Mangrove sebagai bentuk pembelajaran di luar kelas agar mahasiswa lebih aktif dan pembelajarannya lebih bermakna.

Proses pembelajaran di luar kelas, kata Nurlina, menjadi salah satu model pembelajaran yang saat ini didorong dalam Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Model ini pula yang sedang dikembangkan Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh, yang telah terakreditasi A sejak 2019.

Baca juga: Pemkot: RTH Makassar baru sekitar 8 persen

Baca juga: 15 ribu bibit mangrove ditanam di perkampungan nelayan Untia, Makassar


Menurut dia, selain sebagai model pembelajaran, juga sebagai bentuk prihatin dengan banyaknya bencana alam yang terjadi belakangan ini, sehingga tertarik mengajak mahasiswa terlibat langsung dalam proses konservasi lingkungan.

“Saya ingin mahasiswa melihat langsung proses konservasi lingkungan yang dilakukan di sini. Dahulu sebelum konservasi hutan mangrove, daerah ini merupakan langganan banjir, dan rumah warga sering terendam,” ujar Nurlina yang pernah diundang sebagai penguji Disertasi di Universitas Coventry Inggris ini.

Ketika masyarakat mulai peduli lingkungan, warga Lantebung menanam pohon mangrove sepanjang 2 kilometer. Sekarang daerah ini tidak lagi terendam banjir, rumah aman bagi kepiting, penahan abrasi serta pengisap limbah kiriman dari kapal. Bahkan saat ini, menjadi mata pencaharian masyarakat.

Mencermati hal itu, mahasiswa sangat antusias membuat video edukasi lingkungan, sekaligus video promosi edukasi wisata mangrove.

“Kegiatan di luar kelas ini sangat bermanfaat bagi kami untuk menambah wawasan," kata salah seorang mahasiswa Musdalifah.

Mangrove Lantebung kini jadi ekowisata favorit wisatawan di Kota Makassar. Selain hutan rawa dengan pohon-pohon mangrove, lokasi ini juga sudah didandani cantik dengan spot warna-warni, sehingga tempat lebih kekinian atau instagramable.

Baca juga: BI Sulsel-Pemkot Makassar berkolaborasi kembangkan ekowisata Lantebung

Baca juga: Pelabuhan Untia Makassar ditanami ribuan bibit mangrove oleh TNI-AL

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022