• Beranda
  • Berita
  • Transmisi lokal Omicron di DKI jakarta capai 17,9 persen

Transmisi lokal Omicron di DKI jakarta capai 17,9 persen

13 Januari 2022 13:44 WIB
Transmisi lokal Omicron di DKI jakarta capai 17,9 persen
Arsip foto - Warga menerima suntikan vaksin COVID-19 di salah satu sentra di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (17/6/2021). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kasus transmisi lokal varian baru COVID-19 yakni Omicron di Ibu Kota mencapai 89 kasus atau 17,9 persen dari total 498 kasus.

"Kasus impor itu 409 kasus atau 80,1 persen," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Riza menjelaskan, 409 kasus impor tersebut ditemukan dari para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang baru kembali ke Tanah Air.

Dia menjelaskan, warga yang terpapar virus Omicron saat ini diisolasi terpusat di RS Sulianti Saroso dan Wisma Atlet Kemayoran. "Kemungkinan ada penambahan lagi, kami akan lihat datanya lagi," katanya.

Mencermati peningkatan kasus Omicron, Wagub Riza meminta masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mengurangi mobilitas.

Baca juga: DKI tutup sementara tujuh sekolah karena ada siswa terpapar COVID-19
Baca juga: SMPN 252 Pondok Kelapa hentikan PTM setelah ada siswa positif COVID-19


Ia juga meminta masyarakat yang belum divaksin dan memungkinkan untuk divaksin agar segera melakukan vaksinasi.

"Kami minta untuk seluruh warga tetap berada di rumah. Terutama anak dan orang tua," katanya.

Tempat yang terbaik ada di rumah, kecuali untuk kebutuhan mendesak. "Kalau terpaksa harus bekerja, sekolah. Itu pun kami minta sekeluarga tetap menaati prokes," kata Riza.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan, Omicron merupakan virus yang cepat menular namun memiliki gejala yang ringan, tidak lebih berat dari varian Delta.

Meski begitu, masyarakat diminta tetap mewaspadai karena penularannya yang cepat.

"Omicron adalah varian yang memang relatif baru dan dengan tingkat penularan yang cukup cepat tapi untuk menjadi berat itu sepertinya secara teori dan berbagai pengalaman tidak seperti yang Delta," katanya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022