Persiraja Banda Aceh melayangkan protes ke PSSI terkait kepemimpinan wasit saat pertandingan tim tersebut dengan PSIS Semarang dalam laga lanjutan kompetisi Liga 1.Dan fatalnya lagi, wasit tidak meniup peluit panjang pada tambahan waktu di babak kedua sudah berakhir saat bola sudah mati
Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam di Banda Aceh, Kamis, mengatakan Persiraja dirugikan oleh kepemimpinan wasit yang dinilai tidak netral memimpin pertandingan
"Hari ini kami melayangkan surat protes kepada PSSI. Wasit yang memimpin pertandingan kontra PSIS juga sudah beberapa kali bermasalah," kata Nazaruddin Dek Gam.
Baca juga: Gol Wallace di menit akhir jadi penentu kemenangan PSIS atas Persiraja
Menurut Anggota Komisi III DPR RI tersebut wasit Iwan Sukoco yang memimpin laga banyak merugikan Persiraja. Ia juga menilai wasit tidak netral.
Ketidaknetralan tersebut, kata dia, bisa dilihat saat wasit memberikan kartu kuning kepada bek Persiraja Andika Kurniawan. Sedangkan pemain lawan yang menghantam pemain Persiraja tidak diberi kartu.
Kemudian, kata Nazaruddin Dek Gam, wasit memberikan kartu kuning kedua kepada Andika Kurniawan, sehingga pemain tersebut dikeluarkan dari lapangan. Padahal, pelanggaran dilakukan tidak terlalu berat.
"Dan fatalnya lagi, wasit tidak meniup peluit panjang pada tambahan waktu di babak kedua sudah berakhir saat bola sudah mati. Malah, wasit memberikan tendangan bebas, sehingga menghasilkan gol bagi PSIS," kata Nazaruddin.
Nazaruddin mengatakan Persiraja memprotes bukan karena gol, tetapi mengapa wasit tidak mengakhiri pertandingan setelah waktu tambahan di babak kedua sudah berakhir.
"Selain itu juga ada sejumlah ketidakadilan wasit dan hakim garis terhadap Persiraja. Seperti menyatakan beberapa kali offside pemain Persiraja," kata Nazaruddin Dek Gam.
Baca juga: Widodo kecewa keputusan kontroversial wasit di laga kontra PSIS
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022