Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak 53 foto proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, Ir Soekarno, yang bertema "Aku Melihat Indonesia" dipamerkan di Wantilan Gedung DPRD Bali selama empat hari hingga Sabtu (25/6)....karena kita memang mengalami suatu kekosongan seluruh alur dan benang merah dari bangsa ini.
Ketua Panitia Pameran Foto Bung Karno, I Wayan Sutena, di Denpasar, Rabu, mengatakan, pameran foto milik Prananda Prabowo tersebut merupakan cuplikan rangkaian yang terangkum dalam bentuk perjalanan sejarah Bung Karno.
"Pameran ini merupakan cuplikan yang dirangkum, karena kita memang mengalami suatu kekosongan seluruh alur dan benang merah dari bangsa ini. Sebagai bangsa yang menghormati pahlawannya maka Bung Karno patut kita banggakan perjuangannya," kata Sutena.
Ia berharap melalui pameran ini dapat memberi sebuah makna yang tersirat dalam foto-foto perjalanan sejarah Bung Karno.
"Sebagai generasi muda harus hidupkan semangat perjuangan Bung Karno dengan mengisi kemerdekaan ini melalui pembangunan di berbagai bidang," kata pria yang juga mantan anggota DPRD Bali itu.
Sementara itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengaku kagum dengan perjuangan Bung Karno yang begitu gigih menghadapi penjajah Belanda, walau mereka dibuang dan diasingkan ke daerah-daerah terpencil.
"Walau beliau diasingkan oleh penjajah, namun semangat untuk merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia tak pernah surut," ucapnya.
Ia mengakui, kehebatan dan pengetahuan Bung Karno luar biasa, di tengah tekanan situasi saat itu, pada usia masih muda 26 tahun telah mendirikan partai. "Beliau berjuang dari penjara ke penjara, ini jauh berbeda dengan situasi sekarang yang bebas bicara dan berpendapat," katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, dengan melihat ekpresi foto-foto yang ditampilkan, sosok Bung Karno penuh dengan semangat dan energik, sama sekali tidak takut dengan tekanan di hadapan penjajah Belanda.
"Saya berpendapat secara pribadi, beliau itu seorang titisan Dewa Wisnu, saat dunia dicekam ketakutan, Tuhan telah mengirimkan Awatara Wisnu untuk menyelamatkan bangsa Indonesia," katanya.
Mangku Pastika menceritakan pengalamannya, ketika berkunjung ke Wina sekitar tahun 2007, masuk di sebuah restoran di Wina, Austria, kaget melihat ada ruangan yang ditata khusus saat Bung Karno minum teh di tempat tersebut.
"Coba bayangkan begitu membekasnya Bung Karno di dunia," kata Pastika.
Ia mengatakan, ketokohan Bung Karno memang telah mendunia, mencurahkan seluruh hidupnya untuk Tanah Air tidak hanya untuk masyarakat Bali.
"Setengah jiwanya Bunga Karno itu untuk Bali, saya sebagai orang Bali sangat mempercayai kehebatan beliau. Saya pergi ke daerah-daerah pengasingan mulai Bengkulu, Ende hingga Brastagi, masyarakat di sana begitu memuji dan mengagungkan Bung Karno," katanya.
Dikatakan, peran penting yang dimainkan Soekarno adalah kalahiran dasar negara Pancasila, yang oleh sebagian pihak dikatakan dirinya hanya menggali nilai-nilai Pancasila.
"Beliau seorang insinyur, lulusan teknik, namun mampu menggali nilai-nilai sejarah Pancasila, tanpa Bung Karno barangkali kita sekarang tidak pernah mengenal Pancasila," katanya.
Meski memiliki kehebatan luar biasa dalam hidupnya, kata dia, Bung Karno tetaplah seorang manusia yang tidak pernah luput dari salah dan dosa.
"Memang di akhir hidup beliau ada sisi gelapnya, yang menunjukkan sisi lemahnya manusia, meskipun itu disebabkan karena secara politis sehingga orang mengganggapnya sebagai pendosa," katanya.
Pada pembukaan pameran foto Bung Karno itu, hadir juga Ketua DPD PDIP Bali Anak Agung Oka Ratmadi, Anak Agung Puspayoga serta sejumlah anggota DPRD Bali. (T.I020)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011