Sandiaga menyebutkan saat ini Indonesia berada di urutan ketiga dunia setelah Amerika dan Korea Selatan dalam sektor ekonomi kreatif dengan pendapatan sebesar Rp1.200 triliun.
Baca juga: Menparekraf dukung ekosistem NFT
Angka tersebut berkontribusi besar dalam perekonomian nasional. Tiga subsektor yang menjadi andalan adalah sektor kuliner 41,5 persen, fesyen sebesar 17,7 persen dan kriya atau kerajinan tangan sebesar 15 persen.
"Ini adalah peran ekonomi kreatif yang menciptakan lapangan kerja dengan ide-ide inovatif dan kreatif. Sekarang bagaimana kita bisa memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing," ujar Sandiaga dalam webinar "Lokalate Ngopinspirasi Summit 2022" pada Jumat.
Sandiaga mengatakan Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan dari daerah masing-masing baik dari subsektor fesyen, kriya, kuliner, aplikasi dan lainnya.
"Saya gemas sekali negara yang sangat kaya raya ini punya kopi yang disebut Java tapi yang lebih dikenal dunia cappucino. Kenapa enggak cara membuat kopi sendiri yang kita kembangkan," kata Sandiaga.
Baca juga: Game Development potensial bangkitkan ekonomi kreatif
"Potensi unggulan ini bukan hanya food and beverage, bukan hanya kuliner tapi juga ada fesyen, ada juga kriya, aplikasi, games, semua pada main games," lanjutnya.
UNESCO telah menetapkan Kota Ambon sebagai salah satu Kota Musik dunia. Menurut Sandiaga, ini adalah sebuah peluang besar untuk dapat terus dikembangkan.
Sandiaga pun berharap kota-kota lain khususnya di wilayah Indonesia Timur juga dapat menunjukkan potensi unggulannya.
"Ada potensi unggulan di Indonesia Timur seperti subsektor film, seperti film-film yang bagus di Labuan Bajo. Ayo teman-teman kita kembangkan film, masa kalah sama 'Squid Game'," kata Sandiaga.
Dia melanjutkan, "Kita harus bikin film yang luar biasa ke depan dengan pemikiran-pemikiran anak-anak Indonesia Timur yang menurut saya sangat-sangat berpotensi."
Baca juga: Sandiaga Uno, Arief Yahya dan Triawan Munaf bahas tantangan parekraf
Baca juga: Sandiaga Uno tetapkan 21 KaTa Kreatif Indonesia 2021 di Samarinda
Baca juga: Kemenparekraf dorong pelaku usaha semakin optimalkan platform digital
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022