• Beranda
  • Berita
  • Kasus COVID-19 varian Omicron belum ditemukan di Sumsel

Kasus COVID-19 varian Omicron belum ditemukan di Sumsel

15 Januari 2022 12:38 WIB
Kasus COVID-19 varian Omicron belum ditemukan di Sumsel
Siswa SD N 2 Palembang divaksin COVID-19, Jumat (14/1/22). (ANTARA/Dolly Rosana)
Kasus COVID-19 varian Omicron belum ditemukan di Sumatera Selatan berdasarkan hasil sampel yang dikirimkan Dinas Kesehatan ke pusat laboratorium Kementerian Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy di Palembang, Sabtu, mengatakan sampel itu diambil dari beberapa orang suspek  COVID-19.

“Hanya beberapa sampel yang kami kirim, karena kasus COVID-19 di Sumsel sudah menurun drastis,” kata Lesty.

Baca juga: Sumsel dapat tambahan 289.200 dosis CoronaVac untuk vaksinasi anak

Saat ini kasus COVID-19 di Sumsel tidak pernah melewati 10 orang per hari. Sementara sampel yang dikirimkan ke Jakarta hanya 10 persennya.

Pemilihan sampel berdasarkan penilaian Satgas, yakni mengamati penderita COVID-19 yang memiliki kemiripan dengan ciri-ciri varian Omicron.

“Setelah kami kirim, sejauh ini belum ada yang terdeteksi Omicron,” kata dia.

Namun demikian, Pemprov Sumsel tetap mengingatkan warga untuk tidak mengendurkan kewaspadaan mengingat varian Omicron mudah menular.

Oleh karena itu, warga diminta tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi.

Gubernur Sumsel Herman Deru telah mengeluarkan Surat Edaran ke pemkab dan pemkot untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 melalui kegiatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun, vaksin lansia dan vaksin booster (penguat).

Dalam Surat Edaran Nomor 004/SE/Dinkes/2022 tentang Percepatan Vaksinasi COVID-19 itu diinstruksikan setiap kabupaten/kota untuk mempercepat vaksinasi anak demi terselenggaranya kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 pada lansia Sumsel baru capai 42 persen

Baca juga: Gubernur Sumsel salurkan sembako kepada peserta vaksinasi di OKU


Dalam SE itu, setiap kabupaten/kota yang belum mencapai target 70 persen untuk vaksinasi lansia diminta melakukan percepatan, demikian juga untuk vaksin dosis kedua bagi seluruh sasaran demi mempercepat tercapainya kekebalan kelompok.

"Khusus untuk vaksin penguat, diprioritaskan bagi lansia dan masyarakat umum yang rentan, namun harus dipastikan sudah melewati enam bulan setelah penyuntikan dosis kedua," kata dia.

Sejauh ini Sumsel telah merealisasikan vaksinasi COVID-19 bagi sasaran sebanyak 5 juta jiwa lebih  atau sekitar 80,52 persen. Sedangkan vaksinasi bagi lansia untuk dosis 1 sebanyak 65,77 persen dari total sasaran 597.071 jiwa, dan 32,93 persen untuk dosis 2 atau sebanyak 196.642 jiwa.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022