"Khususnya Kebun Raya Bogor, dalam hal ini Kota Bogor sebagai penyangga Ibu Kota Indonesia, harus mengantisipasi betul perkembangan virus Omicorn di DKI Jakarta," kata Kombes Pol. Susatyo saat meninjau pelaksanaan ganjil genap pelat nomor kendaraan di Simpang Baranangsiang, Sabtu siang.
Menurut dia, Kota Bogor yang memiliki daya tarik di pusat kota karena wilayah keseluruhan yang tidak terlalu luas dan tata ruangnya membuat aktivitas masyarakat masih terpusat di tengah.
Seperti tempat wisata terkenal, yakni Kebun Raya dan maupun wisata kuliner di Jalan Suryakencana yang sudah digandrungi sejak dahulu. Hal ini membuat kepadatan kendaraan biasa berada di sekitar titik-titik sentral.
Di sisi lain, perkembangan penyebaran COVID-19 dari wilayah Ibu Kota sedang meningkat dan pengunjung tempat wisata Kota Bogor rata-rata berasal dari Jabodetabek.
Oleh karena itu, enam titik jalan pengecekan, yakni di depan toko eletronik Irama Nusantara Jalan Merdeka, SPBU Veteran, Simpang Batutulis, Bundaran Air Mancur, Rumah Makan Bumi Aki, dan Simpang Baranangsiang, kata dia. untuk menghindari sejak awal akses kendaraan ke pusat kota relatif cukup padat.
Polresta Bogor Kota tidak memberlakukan penyekatan kendaraan, tetapi hanya mengecek pelat nomor kendaraan ganjil atau genap untuk mengurangi mobilitas warga.
"Ini gerakan disiplin 1 hari saja. Ini untuk mendisiplinkan protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas masyarakat," ujarnya.
Polresta Bogor Kota telah memutar balik 3.525 sepeda motor dan mobil yang melintas di enam titik pengecekan selama pemberlakukan ganjil genap pelat nomor kendaraan hingga Sabtu siang.
Ganjil genap diberlakukan mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dengan jumlah kendaraan yang diputar balik terdiri atas 2.032 motor dan 1.493 mobil.
Selanjutnya, kata dia, pemberlakuan ganjil genap dilaksanakan kembali sekitar pukul 15.00 WIB melihat situasi kepadatan kendaraan.
Baca juga: Pemkot Bogor berlakukan ganjil genap akhir pekan ini
Baca juga: Kota Bogor pertimbangkan ganjil genap antisipasi peningkatan Omicorn
Pewarta: Linna Susanti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022