Dumai (ANTARA News) - Pos Kesehatan Dusun Geniot, Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, tutup setelah sepasang harimau liar beberapa kali terlihat di pekarangan bahkan sempat tidur-tiduran di teras pos kesehatan.Warga melihat langsung `tuk belang` yang juga sempat tidur-tiduran di teras Pos Kesehatan,"
Warga Dusun Geniot, Burhan (45) yang ditemui di kawasan Rukun Tetangga (RT) 015, tidak jauh dari rumahnya, Sabtu mengatakan, Pos Kesehatan sudah sejak dua pekan terakhir tutup total atau tidak lagi melayani pengobatan warga.
"Ini semua akibat `tuk belang` (harimau Sumatra-red) yang sempat beberapa kali main ke Pos Kesehatan. Warga melihat langsung `tuk belang` yang juga sempat tidur-tiduran di teras Pos Kesehatan," katanya.
Warga Dusun Geniot lainnya, Iwan (27), menjelaskan, akibat Pos Kesehatan tutup total, kebanyakan warga yang mengalami atau menderita sakit berobat cara tradisional atau orang pintar.
"Kalau warga menderita penyakit yang parah, ya, mau tak mau harus menempuh perjalanan jauh menuju Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat-red) di wilayah perkotaan yang jaraknya sekitar 30 kilometer," katanya.
Perjalanan dari pusat Kota Dumai menuju Dusun Geniot, Kelurahan Basilam Baru, dapat ditempuh selama kurang lebih tiga jam melalui jalur darat. Lamanya waktu menempuh perjalanan ke Dusun Geniot disebabkan medan yang kian parah.
"Bahkan kalau hujan, kendaraan apa pun tidak dapat menembus jalan menuju ke Geniot. Tapi ada alternatif lain, yakni melalui laut dengan menggunakan fery kecil," kata Slamat (33), warga Dusun Geniot lainnya.
Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah akibat belum dilakukan pengaspalan oleh pemerintah setempat membuat warga kian pasrah menghadapi kemunculan harimau liar yang kerap mengancam keselamatan mereka.
"Tidak ada tindakan pemerintah atas kemunculan harimau ini. Kita pasrah saja," kata Slamat.
Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan (Distanbunhut) Dumai, Hadiono, mengatakan, pihaknya telah menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
"Dalam surat itu kita meminta agar BKSDA segera turun ke Dusun Geniot untuk menindaklanjuti kehadiran Harimau Sumatera sebelum konflik memakan korban baik dari harimau maupun manusia," kata dia.
(KR-FZR/N005)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011