“Kami, perempuan, mengenakan jaket laki-laki. Saya tidak mengerti mengapa mereka tidak bisa mengambil inspirasi dari pakaian kami,” kata desainer, Silvia Venturini Fendi, dikutip dari AFP pada Senin.
Cucu pendiri rumah mode Italia itu mengambil inspirasi gaya dari tahun 1920-an. Koleksinya bertujuan untuk interpretasi yang lebih cair dan tidak terpaku pada gaya gender tertentu saja.
Dikutip dari Associated Press, Fendi menampilkan siluet yang berbeda, seperti celana pendek Bermuda pria dengan jahitan serupa rok. Fendi juga menampilkan celana panjang lebar yang terlihat seperti rok di bagian belakangnya.
Bawahan tersebut dipasangkan dengan jaket atau pakaian rajut yang memiliki potongan berbentuk "V" yang feminin di bagian dada.
Blazer dari Fendi juga didesain tampak seperti jubah dan mantel yang dibuka di bagian samping atau belakang dalam aksen hitam dan putih atau warna gading.
Aksesorinya tidak tampil secara berlebihan, mulai dari bucket hat, cross-body bag, dan night bag yang disejajarkan dalam geometri yang sempurna. Fendi juga menampilkan tren tas kecil dengan rantai yang disisipkan.
Selain Fendi, rumah mode Dolce & Gabbana juga turut menampilkan busana rok yang dikenakan laki-laki. Desainer merek tersebut mengatakan bahwa anak muda memiliki kemampuan untuk memilih pakaian mereka secara bebas dan tanpa mengkhawatirkan jenis kelamin.
Ada pula JordanLuca yang menampilkan kilt, busana tradisional Skotlandia yang mirip rok, dengan menambahkan lipatan-lipatan tulle.
“Saya pikir spektrum pakaian pria sekarang sangat luas. Kita berada di era ‘post’ yang mendefinisikan kembali apa itu pakaian pria dan pakaian wanita,” kata Jordan Brown, yang meluncurkan label bersama Luca Marchetto empat tahun lalu itu.
Baca juga: Kim Kardashian West kolaborasi dengan Fendi untuk koleksi baru
Baca juga: Demi Moore buka Fendi Haute Couture
Baca juga: Rumah mode Fendi tunjuk Kim Jones gantikan Karl Lagerfeld
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022