Perum Bulog menargetkan penyerap gabah dan beras hasil produksi petani sebanyak 4,14 juta ton pada triwulan I 2022 untuk kebutuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).Dengan asumsi bahwa surplus produksi adalah sasaran utama penyerapan Bulog, maka potensi beras yang dapat diserap pada triwulan 1 2022 sebanyak 4,14 juta ton beras
"Berdasarkan olahan data BPS dan pengamatan kami di lapangan, diperkirakan produksi terjadi di bulan Februari-Maret 2022. Dengan asumsi bahwa surplus produksi adalah sasaran utama penyerapan Bulog, maka potensi beras yang dapat diserap pada triwulan 1 2022 sebanyak 4,14 juta ton beras," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan komisi IV DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Budi Waseso mengatakan target dengan jumlah tersebut ideal untuk menjaga tingkat stok beras CBP sebagaimana yang ditentukan oleh pemerintah sebanyak 1 hingga 1,5 juta ton.
Budi Waseso mengatakan wilayah sentra beras yanh berpotensi menghasilkan produksi yang besar yaitu Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan pada periode Januari hingga Maret 2022.
Bulog berkonsentrasi untuk menyerap hasil produksi petani dalam negeri secara optimal, katanya, terutama pada saat produksi mengalami surplus, dengan tujuan untuk stabilisasi harga gabah atau beras yang berlebihan di tingkat hulu pada saat panen.
Baca juga: Dirut Bulog: Stok beras aman hingga awal triwulan I-2022
"Selain melaksanakan penyerapan gabah atau beras dalam negeri pada tahun 2022, kami juga melakukan pengadaan komoditas pangan lainnya yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan komersial perusahaan dan kemampuan penjualan," ujarnya.
Selain menjaga stabilisasi pangan di tingkat hulu atau petani, Bulog juga akan melaksanakan stabilisasi harga di tingkat hilir dengan melakukan kegiatan Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dan kegiatan komersial melalui penjualan beras komersial dan komoditas pangan lainnya selain beras.
Sepanjang tahun 2021 realisasi pengadaan gabah dan beras petani dalam negeri sebesar 1.216.281 ton. Jumlah penyerapan tersebut menunjukkan penyerapannya tinggi selama tahun 2021.
Sementara untuk realisasi penyaluran beras selama tahun 2021 sebanyak 1.153.698 ton terdiri dari Program KPSH sebanyak 767.869 ton, tanggap darurat bencana sebanyak 8.584 ton, golongan anggaran sebanyak 89.245 ton, dan program bantuan beras PPKM 288.000 ton.
Baca juga: Buwas: Tiga tahun berturut Indonesia tak impor beras
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022