• Beranda
  • Berita
  • AS catat angka tertinggi dalam kasus rawat inap anak terkait COVID-19

AS catat angka tertinggi dalam kasus rawat inap anak terkait COVID-19

17 Januari 2022 13:31 WIB
AS catat angka tertinggi dalam kasus rawat inap anak terkait COVID-19
Orang tua dan anak-anak berseluncur di Dumbo, Brooklyn, New York, Amerika Serikat pada Jumat (7/1/2022). (Xinhua/Michael Nagle)
Kasus rawat inap anak terkait COVID-19 di Amerika Serikat berada pada tingkat tertinggi sejak awal pandemi, menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.

Negara itu rata-rata mencatatkan 893 penerimaan pasien rawat inap baru setiap hari untuk anak-anak berusia 17 tahun ke bawah, yakni rekor tertinggi sejak CDC mulai mencatat jumlahnya pada Agustus 2020.

Sebagian besar kasus rawat inap anak itu diakibatkan oleh COVID-19 meski beberapa anak dirawat karena penyakit lain tetapi teruji positif COVID-19 saat mereka menjalani perawatan atau selama tinggal di rumah sakit, kata CDC.
 
Orang tua dan anak berpose untuk difoto di depan patung singa di Institut Seni Chicago di pusat kota Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Januari 2022. (Xinhua/Vincent D. Johnson)


Amerika Serikat mencatatkan lebih dari 90.000 penerimaan pasien rawat inap untuk anak-anak berusia 17 tahun ke bawah dari 1 Agustus 2020 hingga 13 Januari 2022, berdasarkan data CDC.

Tingkat rawat inap tertinggi di antara semua anak tercatat pada bayi yang baru lahir hingga anak berusia 4 tahun, yang belum memenuhi syarat untuk vaksinasi.

Varian Omicron tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah pada anak-anak dibandingkan varian lain virus corona, dan tingkat rawat inap anak secara keseluruhan masih lebih rendah dibandingkan kelompok usia dewasa mana pun, lanjut CDC.

CDC juga memperkirakan kasus rawat inap anak terkait COVID-19 akan terus meningkat dalam beberapa pekan mendatang dan mendesak semua orang yang berusia 5 tahun ke atas untuk segera mendapatkan vaksin guna membantu melindungi diri dari COVID-19.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022