Laga pembuka Zverev tak berjalan dengan mudah saat ia meladeni Daniel Altmaier meski berhasil mengunci kemenangan dengan skor 7-6(3), 6-1, 7-6(1).
"Jujur tidak banyak yang berjalan sesuai rencana hari ini kecuali akhirnya saya bisa menang. Ini adalah putaran pertama dari turnamen yang sangat panjang, pastinya kita tidak bisa menjamin akan selalu memainkan permainan terbaik," kata Zverev seperti dilansir laman resmi ATP.
Zverev tampil di Rod Laver Arena dengan melepaskan 53 winner, namun ia harus bersabar saat tertinggal di set ketiga untuk akhirnya melaju ke babak kedua setelah berjuang dua jam 38 menit dalam pertemuan perdananya dengan Altmaier.
Baca juga: Zverev akhiri asa Golden Slam Djokovic di Olimpiade Tokyo
Sabar menjadi kunci kemenangan Zverev kali ini, mengingat Altmaier berusaha menguji kemampuan Zverev dalam mengejar bola dan menahan serangan.
Petenis peringkat tiga dunia ini tampil dominan sejak Wimbledon tahun lalu, dan memegang catatan kemenangan 36-5. Ia juga sempat menjuarai Cincinnati Open dan ATP Finals di Turin pada paruh kedua musim ini.
Namun, sejauh ini petenis berusia 24 tahun ini belum bisa memboyong satu pun gelar Grand Slam sejak masuk ke tingkat profesional di tahun 2013.
Berdasarkan catatan ATP, posisi tertinggi yang pernah diraih Zverev di Australian Open adalah menjadi semifinalis di tahun 2020.
Selanjutnya di babak kedua, peraih medali emas Olimpiade Tokyo ini akan menghadapi petenis tuan rumah John Millman. Millman mengalahkan veteran Spanyol Feliciano Lopez 6-1, 6-3, 4-6 , 7-5 dalam dua jam dan 52 menit di babak pertama.
Zverev sudah tampil untuk ketujuh kalinya di Australian Open dan lolos ke babak keduanya dalam enam tahun berturut-turut. Ia menargetkan untuk menjadi petenis termuda yang memenangi tunggal putra Grand Slam di usianya yang kini menginjak 24 tahun, ata menyaingin Novak Djokovic yang juga berusia 24 tahun saat memenangkan gelar Australian Open
pada 2012.
Baca juga: Zverev prediksi dirinya, Djokovic dan Medvedev jadi "big three" 2022
Baca juga: Australia batalkan visa Djokovic dengan alasan risiko kesehatan
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022