Kantor PBB tersebut menyebutkan bahwa para mitra dan lembaga kemanusiaan PBB sejak September 2021 telah memberikan bantuan makanan kepada 9,4 juta warga Afghanistan dan menjangkau lebih dari 145.600 anak dengan kegiatan pendidikan berbasis masyarakat.
Badan dan lembaga kemausiaan itu juga telah menyediakan perawatan kesehatan primer dan sekunder bagi lebih dari 1,6 juta orang serta merawat lebih dari 275.000 anak usia di bawah 5 tahun di Afghanistan yang sakit karena kekurangan gizi akut, kata OCHA.
Selain itu, lebih dari 550.000 orang telah diberikan bantuan air bersih dan fasilitas sanitasi, termasuk melalui kampanye kebersihan dan penyediaan peralatan kebersihan, lanjut kantor PBB itu.
Selanjutnya, menurut OCHA, korban sipil akibat alat peledak rakitan dan sisa persenjataan yang tidak meledak (UXO) terus dilaporkan.
Pada Jumat (14/1), dua anak di Afghanistan dilaporkan tewas ketika sebuah UXO secara tidak sengaja diledakkan oleh sekelompok anak-anak yang sedang bermain di provinsi Helmand. Pada Minggu (16/1), dua anak dilaporkan terluka akibat ledakan UXO di provinsi Nangarhar, ungkap OCHA.
Layanan Penanganan Ranjau PBB (UNMAS) pada Rabu (12/1) melakukan operasi pembersihan ranjau dan memberikan edukasi tentang risiko bahan peledak di desa-desa di distrik Lalpur, provinsi Nangarhar, Afghanistan.
Selain itu, operasi pembersihan ranjau sedang berlangsung di distrik Pachiragam dan Chaparhar di provinsi yang sama, kata UNMAS.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022