Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa ekspor Indonesia sepanjang 2021 mencetak rekor baru yakni mencapai 231,54 miliar dolar AS, atau memecahkan rekor ekspor yang dicapai pada 2011, yakni 203,50 miliar dolar AS.
"Tapi perbedaan antara 2011 dan 2021 itu adalah pada 2021, empat dari lima produk ekspor kita adalah produk manufaktur," kata Mendag dalam konferensi pers secara virtual, Selasa.
Adapun empat produk manufaktur utama penyumbang ekspor 2021 yakni minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, besi baja, produk elektrik dan elektronika, serta kendaraan bermotor dan suku cadangnya.
Capaian ekspor nonmigas tahun 2021 mendukung surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 48,60 miliar dolar AS, yang juga menjadi rekor surplus nonmigas terbesar sepanjang sejarah.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Indonesia di tengah pemulihan ekonomi global pada Desember 2021 mengalami Surplus 1,02 miliar dolar AS, sehingga surplus pada Januari-Desember 2021 mencapai 35,34 milliar dolar AS.
Adapun ekspor nonmigas kumulatif 2021 mencapai 219,27 miliar dolar AS atau meningkat 41,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan, impor nonmigas kumulatif 2021 mencapai 170,67 miliar dolar AS atau meningkat 34,05 persen dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: CSIS proyeksi surplus neraca dagang 2022 akan lebih besar
Baca juga: Ekonom: Perlambatan ekonomi Tiongkok jadi tantangan ekspor 2022
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022