Kurniawan gembira sanksi WADA segera dicabut

18 Januari 2022 17:31 WIB
Kurniawan gembira sanksi WADA segera dicabut
Legenda sepak bola Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto (kiri). (HO/Dok pribadi)
Legenda sepak bola Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto menyambut gembira bahwa bendera Merah Putih akhirnya bisa berkibar lagi di ajang olahraga internasional seiring sanksi WADA (Lembaga Anti-Doping Dunia) untuk LADI yang akan dicabut per Februari mendatang.

"Pertama, Alhamdulilah karena pada akhirnya semua atlet Indonesia bisa mengibarkan bendera Merah Putih di segala event," kata Kurniawan, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Kurniawan yang baru saja dipercaya menjadi Asisten Pelatih Tim Seri B Italia Como 1907 itu mengakui bahwa kebanggaan terbesar sebagai atlet adalah bisa mengibarkan bendera Merah Putih di ajang internasional.

Baca juga: Menpora apresiasi kerja Gugus Tugas dalam upaya pencabutan sanksi WADA

"Karena bagi kami mantan atlet bahkan atlet sekarang berkibarnya bendera Merah Putih adalah sesuatu yang bisa memotivasi para atlet, suatu kebanggaan yang tidak ada duanya," ujarnya.

Sosok yang juga akrab disapa Si Kurus itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah dengan gigih memperjuangkan bebasnya sanksi tersebut.

Sebagai diketahui, seiring sanksi WADA pada Oktober tahun lalu, Menpora Zainudin Amali secara cepat merespons dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Masalah yang dipimpin President NOC Raja Sapta Oktohari.

Baca juga: LADI segera benahi manajemen internal usai terbebas dari sanksi WADA

Atas kerja keras tim tersebut, WADA mengapresiasi dan percaya bahwa Indonesia akan patuh segala aturan ke depannya.

"Terima kasih semua pihak yang sudah bekerja keras memperjuangkan akhirnya bendera Merah Putih bisa berkibar kembali," kata Kurniawan.

Terlepas dari suksesnya mengembalikan kepercayaan WADA dan berencana segera mencabut sanksi, pria kelahiran Magelang, 13 Juli 1976 itu berharap hal tersebut tidak terulang kembali.

Menurut dia, peristiwa yang mencederai perjuangan pahlawan olahraga itu hendaknya menjadi yang terakhir dan jangan pernah terjadi lagi.

Jadi, kata dia, bagi para atlet yang sudah berjuang mati-matian tidak berujung kekecewaan hanya karena persoalan ketidakpatuhan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

"Ini mudah-mudahan menjadi pelajaran terakhir untuk agar kita ke depannya selalu mematuhi dan menjalankan apa yang menjadi prosedur tentang doping ini sehingga tidak menjadi sanksi-sanksi seperti ini," tegasnya.

Baca juga: Sanksi WADA dicabut awal Februari, Merah Putih bisa kembali berkibar

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022