"Diperkirakan rob ini ditambah adanya curah hujan tinggi di lokal, dan kiriman dari hulu yang perlu dikhawatirkan," kata Ali di Jakarta Utara, Selasa.
Baca juga: Banjir rob masih membayangi warga di Utara Jakarta
Ali menyarankan agar petugas selalu mengecek serta mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana untuk penanganan banjir di Jakarta Utara seperti pintu air, mesin pompa, dan alat evakuasi lain ketika terjadi kenaikan air laut ditambah curah hujan yang tinggi.
Termasuk, petugas menyiapkan sejumlah titik evakuasi jika dibutuhkan melalui koordinasi 36 anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi DKI Jakarta.
Ali optimis jika semua berjalan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, serta sarana dan prasarana mitigasi banjir dalam kondisi terawat, maka dampak rob di pesisir Jakarta Utara dapat tertangani dengan baik.
"Kepada masyarakat, rawat sarana dan prasarana yang sudah kita rawat selama ini. Jangan dikotori dan harus berfungsi dengan baik," ujar Ali.
Baca juga: Pembangunan tanggul di pantai utara Jakarta terkendala pekerjaan
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta sudah memperkirakan adanya potensi banjir rob hingga 20 Januari mendatang karena hujan yang deras dan fase bulan purnama yang menyebabkan peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum.
Pemerintah Kota Jakarta Utara mendapat bantuan 36 anggota TRC BPBD DKI Jakarta yang ditempatkan di Posko Bencana Jakarta Utara untuk mitigasi, termasuk memberikan bantuan yang diperlukan dalam penanggulangan rob.
Koordinasi antara Posko Bencana Jakarta Utara bersama BPBD DKI Jakarta dikomunikasikan secara intens melalui anggota TRC BPBD DKI Jakarta tersebut.
Baca juga: Polsek Muara Baru buka dapur umum untuk korban rob
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022