Raducanu, yang ketenarannya meroket pada bulan September dengan perjalanan bak di negeri dongeng untuk mendapat gelar US Open sebagai pemain kualifikasi tanpa kehilangan satu set di turnamen senior keempatnya, melaju melalui set pembuka dalam 17 menit dengan hanya membocorkan empat poin.
Namun, mantan petenis nomor tiga dunia dan juara US Open 2017 Stephens akhirnya menemukan ritmenya untuk memimpin di set kedua dari kedudukan 2-2 menyapu empat gim berikutnya ketika kesalahan mulai merayap ke permainan unggulan ke-17 Raducanu.
Baca juga: Raducanu hadapi ujian besar dalam debutnya di Australian Open
Hal itu jelas tidak menyenangkan bagi petenis berusia 19 tahun, yang persiapan debutnya di Australian Open hampir tidak ideal setelah terkena COVID-19 dan menderita kekalahan berat dalam pertandingan pembukanya di Sydney pekan lalu.
Namun, Raducanu menunjukkan ketenangan yang sama saat berada di bawah tekanan yang membawanya menyabet gelar di New Yok. Dia menemukan taringnya untuk mendominasi set ketiga.
Stephens menghindari kekalahan lagi saat dia menahan servis pada kedudukan 0-5 tetapi tidak ada lagi drama panjang di Margaret Court ketika Raducanu menutup set.
Baca juga: Raducanu kalah telak dari Rybakina di Sydney
Kemenangan itu adalah awal yang menggembirakan bagi Raducanu meskipun goyang pada set kedua dan dia akan sangat berharap untuk dapat melewati peringkat ke-99 Danka Kovinic dari Montenegro pada babak kedua.
"Itu adalah pertandingan yang sulit untuk putaran pertama, dia menunjukkan atletisnya di sana, jadi saya senang bisa lolos," kata Raducanu, yang berada di bawah pengawasan pelatih baru Torben Beltz, dikutip dari Reuters.
"Pada set pertama saya memainkan beberapa permainan tenis yang hebat dengan sedikit kesalahan. Tentu saja ada beberapa kesulitan dan saya senang bisa kembali di set ketiga."
"Saya tidak berpikir skornya benar-benar mencerminkan pertandingan karena saya benar-benar merasakannya," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Raducanu absen dalam turnamen pemanasan jelang Australian Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022