Sedikitnya enam rumah makan yang berada di bibir Pantai Galesong terdampak cuaca ekstrem dari rusak ringan hingga berat. Salah satunya ialah Rumah Makan Salu-Salua yang berada di Desa Palalakkang.
Rumah makan milik H Yusuf Sitaba bersama saudaranya Hj Rahmawati itu mengalami kerusakan berat lantaran bangunan rumah makan yang terbuat dari kayu tersebut roboh dan hampir semua atap rumah makan terbuka dan terbawa angin kencang sejak Senin (17/01) hingga Selasa sore.
Hj Rahmawati yang ditemui di lokasi, Selasa sore, hanya bisa pasrah atas musibah yang menimpanya. Kata dia, itu ujian dan risiko yang hampir semua pemilik rumah makan pesisir pantai dapati saat musim hujan.
Baca juga: Basarnas evakuasi dua jenazah remaja tenggelam di Pantai Angin Mamiri
Baca juga: Angin terjang tenda vaksinasi COVID-19, dua warga Makassar terluka
Sebab, rumah makan miliknya juga menyuguhkan pesona pantai dan matahari terbenam yang indah, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung sambil menikmati berbagai menu aneka laut.
"Kita hanya bisa bersabar, semoga cuaca ekstrem ini segera berlalu. Tapi memang kami juga tetap waspada di musim penghujan seperti sekarang," kata Rahmawati.
Cuaca ekstrem juga pernah merusak rumah makannya, hanya saja dampaknya tidak separah seperti sekarang.
"Akhir tahun 2021, air laut naik dan tiang-tiang lesehan kami roboh. Itu saat hujan tidak berhenti selama tiga hari, untungnya saat itu kami tidak menerima pengunjung," katanya.
Terkait cuaca ekstrem, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan masyarakat untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem hingga tiga hari ke depan.
Dalam tiga hari ke depan (18 hingga 20 Januari), hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Kota Parepare, Kabupaten Soppeng, Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Maros, Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kemudian hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sidenreng Rappang (Sidrap), Pinrang, Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng.*
Baca juga: 34 rumah di Barru Sulsel rusak diterjang angin kencang
Baca juga: KPK periksa pegawai pajak ditangkap di Sulsel
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022