Banjir setinggi lutut orang dewasa di jalan poros Kota Makassar-Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menghambat kelancaran arus lalu lintas di jalur itu.Dua hari terakhir hujan mengguyur Makassar dan daerah sekitarnya, sehingga di mana-mana banjir seperti di jalan poros Makassar-Maros ini
"Dua hari terakhir hujan mengguyur Makassar dan daerah sekitarnya, sehingga di mana-mana banjir seperti di jalan poros Makassar-Maros ini," kata salah seorang pengendara Mustafa di wilayah Pasar Bulubulu di perbatasan Makassar-Maros, Rabu.
Dia mengatakan akibat banjir di sepanjang jalan poros itu, sebagian besar kendaraan roda dua dan roda empat memilih jalur di tengah badan jalan.
Baca juga: Pemprov Sulsel gelar Audisi Imam dan Muadzin Masjid Kubah 99
Hal itu dilakukan, lanjut dia, untuk menghindari adanya lubang ataupun got yang tidak terlihat karena tertutup air pada bagian pinggir jalan raya.
Akibat kondisi tersebut, kendaraan harus antrean melintasi jalan poros yang banjir dan belum surut, karena hujan deras masih tetap mengguyur dan daya tampung got terbatas.
Banjir yang dipicu intensitas hujan lebat, dua hari sebelumnya sudah dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar untuk mewaspadai tiga hari kondisi cuaca ekstrem pada 18 - 20 Januari 2022.
Baca juga: Banjir di Makassar surut, 4.774 warga terdampak tinggalkan pengungsian
Surat edaran tersebut tentang Peringatan Dini kondisi cuaca di Sulsel ditandatangani Kepala Bagian Tata Usaha BMKG Wilayah IV Makassar, Kamal A di Makassar.
BMKG Wilayah IV Makassar melansir adanya indikasi peningkatan curah hujan di Sulsel dalam tiga hari.
Baca juga: Marinir evakuasi korban banjir di Makassar
Hal itu karena adanya pola pertemuan massa udara dengan belokan angin di wilayah Sulsel, sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Sementara itu hasil analisis perkembangan musim hujan hingga dasarian 1 Januari 2022 menunjukkan 75 persen zona musim di Sulsel sudah memasuki musim hujan.
Baca juga: Wali kota pantau sejumlah wilayah langganan banjir
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022