Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas protokol kesehatan di pintu masuk sekolah sebagai langkah pencegahan awal.
Adapun pembelajaran tatap muka terbatas direncanakan digelar pada Kamis, apabila tes usap "Polymerase Chain Reaction" (PCR) terhadap 82 orang menunjukkan hasil yang negatif.
Unro menuturkan tes tersebut merupakan tindak lanjut dari temuan kasus COVID-19 dari salah satu siswanya pada Kamis (13/1).
Baca juga: Hasil tes PCR belum keluar, SMA Negeri 6 Jakarta batal gelar PTM
Baca juga: Hasil tes PCR belum keluar, SMA Negeri 6 Jakarta batal gelar PTM
"PTM belum (hari ini) karena masih menunggu hasil tes PCR terkait COVID-19 yang dilakukan terhadap siswa, guru serta karyawan," ungkap Unro.
Sebelumnya, Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru melakukan tes usap PCR terhadap 82 orang yang terdiri atas 35 orang siswa kelas XI, 41 pendidik, dan enam tenaga kependidikan.
"35 siswa itu berasal dari kelas yang terdapat satu orang siswa positif COVID-19," tutur Unro.
Akibatnya, SMAN 6 ditutup sementara selama lima hari sejak Jumat (14/1) setelah satu siswa kelas XI MIPA 5 terkonfirmasi COVID-19 dari klaster keluarga.
Kendati PTM telah ditiadakan sejak Jumat (14/1), pihaknya tidak mau mengambil risiko dengan memulai PTM kapasitas 100 persen karena belum keluarnya hasil tes PCR tersebut.
"Sehingga daripada terkatung-katung tidak ada kepastian, kami putuskan hari ini untuk pembelajaran jarak jauh," ujarnya.
Baca juga: Satpol PP DKI kerahkan personel awasi pelaksanaan PTM 100 persen
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022