"UMKM merupakan "Back Bone" ekonomi di daerah, maka dari itu UMKM harus terus di dukung dan dikembangkan, salah satunya melalui Gernas BBI," kata Luhut Binsar Pandjaitan di Jambi, Rabu.
Baca juga: Pemprov Jambi ingin Kopi Arabika Kerinci makin meluas ekspornya
Melalui Gernas BBI, UMKM di harapkan dapat memasuki dunia digital dalam melakukan pemasaran produk. Sampai dengan tahun 2023 ditargetkan 30 juta UMKM "Go digital".
Luhut menjelaskan, sejak Gernas BBI di luncurkan dan memasuki tahun ke tiga di tahun 2022 sudah terdapat 12,2 juta UMKM yang memasarkan produknya secara digitalisasi atau Go digital. Sampai dengan akhir tahun 2022 ditargetkan 20 juta UMKM dapat memasarkan produknya secara digital dan sampai dengan tahun 2023 di targetkan 30 juta UMKM.
"Oleh karena itu peran dari E Katalog yang di kelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menjadi sangat penting agar UMKM dapat Go Digital, ada dana sebanyak Rp1.100 triliun yang di kelola dalam E Katalog tersebut," kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Pemerintah menginginkan produk yang di produksi oleh UMKM masuk ke dalam E Katalog sehingga produk-produk UMKM dapat di pasarkan dengan lebih luas. Selain itu hal tersebut sejalan dengan tujuan Gernas BBI yang bertujuan untuk memasarkan produk-produk lokal.
Baca juga: Kemenhub gelar touring mobil listrik Jakarta-Jambi
Selain itu, peluncuran Gernas BBI di Jambi turut memamerkan kendaraan listrik produksi anak bangsa. Terdapat 10 unit mobil listrik yang melakukan uji kelayakan dengan melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Jambi.
Kendaraan listrik tersebut akan di gunakan untuk mendukung kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke 17 di Bali.
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022