“Tindakan yang akan dilakukan adalah sebisa mungkin dilakukan penyelamatan tulang yang terlibat," ujar dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan onkologi dan rekonstruksi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Muhammad Rizqi Adhi Primaputra, Sp.OT(K) melalui siaran pers RSUI, Kamis.
Dia mengatakan, tindakan sederhana yang dilakukan dapat berupa kuretase dari tumornya hingga pengangkatan sebagian tulang yang terkena dan dilakukan rekonstruksi sebagai pengganti tulang yang diangkat.
Salah satu teknik kuretase dapat dikombinasikan dengan metode cryotherapy, yaitu salah satu metode untuk membunuh sel sisa tumor dengan cara pembekuan menggunakan nitrogen cair.
Rizqi menyebutkan, penelitian dari luar negeri menyatakan tindakan Limb Salvage Surgery yang mengkombinasikan teknik kuretase dengan metode cryotherapy pada kasus giant cell tumor memiliki angka kekambuhan yang jauh lebih kecil dibandingkan hanya dengan kuretase biasa.
“Kalau dikombinasi dengan cryotherapy kemampuan membunuh sisa sel tumor lebih tinggi dibandingkan tanpa dikombinasi dengan cryotherapy sehingga ini yang membuat angka kekambuhan lebih kecil," tutur dia,
Giant cell tumor biasanya terjadi pada rentang usia 20-40 tahun, sering terjadi pada bagian terbawah tulang paha (distal femur), bagian teratas tulang kering (proksimal tibia), tulang di pergelangan tangan (distal radius), dan bagian teratas tulang panjang di lengan atas (proksimal humerus).
Gejala awal yang sering dirasakan pasien antara lain nyeri lokal pada daerah yang terkena dan bersifat progresif, terutama pada malam hari. Nyeri disusul timbulnya benjolan pada daerah yang terkena.
Pada kondisi yang sudah lanjut, benjolan dapat menyebabkan gangguan fungsi dari sendi.
RSUI kali pertama menangani kasus giant cell tumor di bagian teratas tulang kering (proximal tibia) dengan tindakan penyelamatan ekstremitas berupa extended curettage dengan menggunakan cement dan cryotherapy diikuti internal fiksasi menggunakan plate dan screw, pada 29 Desember 2021. Operasi ini dilakukan pada pasien laki-laki berusia 45 tahun dengan durasi tindakan sekitar 2 jam.
Pihak RSUI berharap keberhasilan operasi giant cell tumor dengan teknik limb salvage surgery dengan extended curettage menggunakan cryotherapy ini, menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan dalam bidang ortopedi dan traumatologi yang didukung dengan dokter kompeten menggunakan teknologi mutakhir.
Baca juga: RSUI targetkan vaksin booster hingga 500 per hari
Baca juga: Biopsi tak akan perburuk tumor jinak atau ganas
Baca juga: Faktor risiko, gejala dan pengobatan tumor otak
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022