"Saat traveling, mari berpikir sampah adalah tanggung jawab kita sendiri agar tidak berdampak terhadap lingkungan," kata Putu Ayu dalam webinar, Kamis.
Sebelum berwisata, orang-orang dapat memikirkan cara untuk mengurangi volume sampah yang akan dihasilkan, misalnya dengan membawa sendiri tas belanja, sedotan logam, sendok dan garpu sendiri hingga botol minum yang isinya bisa diisi ulang.
Ketika berwisata, ujar Ayu, kerap kali para pelancong menghasilkan banyak sampah karena terbawa suasana liburan dan membuang tidak di tempatnya.
Baca juga: Rambut pendek pada kontes kecantikan belum lumrah
Selain itu, ada juga anggapan bahwa semakin ramai suatu tempat, terutama destinasi wisata, akan semakin banyak sampah di tempat tersebut. Menurut Ayu, anggapan itu tak harus dibenarkan. Sebaiknya, ada kesadaran dalam setiap orang untuk menjaga kebersihan dan mengurangi sampah di mana pun, termasuk di tempat wisata.
Jika memikirkan tujuan wisata yang berkelanjutan, upaya untuk menjaga lingkungan dan mengurangi sampah bisa dilakukan secara lebih mudah demi manfaat yang dirasakan pada jangka panjang.
Bicara tentang isu lingkungan, sebelum dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Lingkungan, Ayu sudah sejak lama tertarik soal binatang. Kecintaannya mengenai segala hal tentang binatang membuatnya tertarik untuk mempelajari bagaimana kondisi bumi dan lingkungan.
Belakangan ini, dia disibukkan dengan kegiatan yang fokus terhadap pelestarian binatang. Salah satunya pergi ke Pulau Seribu untuk membuat video kampanye tentang pelestarian spesies penyu.
"Aku juga berusaha kampanye hidup lebih ramah lingkungan dengan penggunaan bahan-bahan pakaian atau aksesoris yang dipakai setiap bari dari bahan yang prosesnya upcycling."
Baca juga: Kiat sukses ikuti kontes kecantikan
Baca juga: Rahasia menjaga kecantikan ala Puteri Indonesia Kezia Warouw
Baca juga: Puteri Indonesia perkenalkan batik mangrove ke dunia
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022