• Beranda
  • Berita
  • BEI: Generasi Z mendominasi jumlah investor saham di Jawa Barat

BEI: Generasi Z mendominasi jumlah investor saham di Jawa Barat

20 Januari 2022 21:59 WIB
BEI: Generasi Z mendominasi jumlah investor saham di Jawa Barat
Tangkapan layar - Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini saat memberi penjelasan terkait investasi saham pada workshop wartawan via zoom di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (20/1/2022). ANTARA/Khaerul Izan.

Generasi Z mendominasi, setiap tahunnya generasi ini meningkat signifikan dalam hal investor saham

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini mengatakan pada 2021 generasi Z atau usia 18-25 tahun mendominasi investor saham di daerah itu.

"Generasi Z mendominasi, setiap tahunnya generasi ini meningkat signifikan dalam hal investor saham," kata Reza saat lokakarya wartawan melalui zoom di Cirebon, Kamis.

Menurutnya, peningkatan generasi Z sebagai investor saham meningkat dari tahun ke tahunnya, karena teknologi informasi yang sudah masif, sehingga membuat mereka lebih mudah mengakses.

Selain itu, lanjut Reza, kenaikan tersebut juga tidak lepas dari edukasi yang dilakukan kepada generasi Z, baik di sekolah, kampus, maupun melalui medsos.

Baca juga: OJK: Investor pasar modal 2021 melonjak 93 persen didominasi milenial

Ia menjelaskan peningkatan investor saham dari generasi Z dari tahun 2017 sampai dengan 2021 mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

"Di mana pada tahun 2017 generasi Z yang menjadi investor saham berjumlah 13.326, kemudian di 2018 ada 20.613, di tahun 2019 tercatat 34.371, pada tahun 2020 ada 82.675, dan di tahun 2021 cukup tinggi yakni 275.947 investor," tuturnya.

Reza menambahkan pertumbuhan investor saham di Jawa Barat pada tahun 2021 tumbuh 137,28 persen atau 705.265 investor saham. Sedangkan pada tahun 2020, naiknya sebesar 58,35 persen dengan total investor saham sebanyak 278.679 investor.

Terkait nilai investasi, lanjut Reza, di Jawa Barat pada tahun 2021 atau di masa pandemi COVID-19, mengalami kenaikan yang signifikan mencapai Rp444,72 triliun.

"Nilai transaksi selama tahun 2021 memecahkan rekor dalam sejarah yakni sebesar Rp444,72 triliun. Sedangkan pada tahun 2020 nilai transaksi sebesar Rp251,30 triliun," katanya.

Baca juga: BEI yakin masuknya unicorn akan dongkrak kapitalisasi pasar modal
 
 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022