Dari 70 kasus positif yang ditemukan di pabrik Askey Computer yang bernaung di bawah ASUSTeK Computer Inc, sebanyak 63 di antaranya para pekerja migran dan klaster yang diyakini berasal dari dua pekerja migran.
Kedua pekerja tersebut telah makan-makan di salah satu restoran di kota itu, demikian Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC) dikutip kantor berita setempat.
Sedikitnya 30 unit pabrik yang beroperasi kawasan industri sekitar Bandar Udara Internasional Taoyuan itu ditutup untuk sementara.
Baca juga: Fosun Pharma kirim 12,4 juta dosis vaksin COVID-19 ke Taiwan
Menteri Perburuhan Taiwan Hsu Ming Chun seperti dikutip Kantor Berita CNA mengatakan bahwa pihaknya akan membantu melakukan tes PCR massal terhadap 50 atau lebih buruh migran sesegera mungkin, sedangkan yang kurang dari 50 karyawan akan menyusul.
Kementerian Perburuhan juga akan mengerahkan personelnya memberikan pelayanan kepada para pekerja migran via telepon sambungan langsung nomor1955 dengan menggunakan dua bahasa.
Sebelumnya CECC mendapati dua pekerja migran positif COVID-19 pada Kamis (20/1) setelah makan bersama teman-temannya di salah satu restoran di Distrik Zhongli pada 9 Januari.
Baca juga: Jepang berikan bantuan perawatan Covid-19 ke Taiwan
Karena keduanya tinggal di asrama karyawan, pada malam harinya dilakukan tes PCR secara massal terhadap 1.005 orang karyawan dan 66 di antaranya hasilnya positif.
Kasus positif terbanyak berasal dari satu pabrik itu, seperti dilaporkan Liberty Times Net.
Tidak diketahui secara pasti jumlah pekerja migran asal Indonesia yang dinyatakan positif dalam lonjakan terkini kasus COVID-19 di Taiwan yang dalam dua bulan terakhir sempat terbebas dari penambahan kasus baru.
Indonesia menjadi kontributor terbesar pekerja migran asing di Taiwan dengan jumlah sekitar 290 ribu jiwa, baik pria maupun wanita.
Baca juga: Masuk tempat hiburan di Taiwan wajib sertakan bukti vaksin
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022