Juara French Open 2020 ini menghabiskan set ebih banyak dari laga sebelumnya untuk melaju ke babak delapan besar Grand Slam awal musim ini.
"Yang pasti dia memberi banyak tekanan kepada saya. Saya hanya harus mengatasi keraguan saat bermain, dan saya bisa melakukannya dengan cukup baik," kata Swiatek setelah pertandingan.
Petenis berusia 20 tahun ini mengaku beruntung karena lolos dari tekanan Cirstea mengingat memiliki statistik buruk saat tertinggal pada set pertama. Dan hasil pertandingan selama dua jam 28 menit hari ini akan menjadi pelajaran untuknya.
Baca juga: Barty melaju ke perempat final Australian Open usai tekuk Anisimova
"Pertandingan seperti ini akan menambah kepercayaan diri saya karena bangkit dari kekalahan pada set pertama dan melawan petenis yang terus menekan adalah kondisi yang menyulitkan. Saya bersyukur semua berakhir dengan cukup positif," sambung Swiatek.
Pada musim 2021, Swiatek menjadi satu-satunya petenis tunggal putri WTA yang mencapai putaran keempat atau lebih dalam keempat turnamen Grand Slam.
Meski mendapat tekanan keras dari Cirstea, Swiatek sekarang membukukan rekor menang-kalah 29-2 saat menghadapi petenis luar peringkat 30 besar.
Cirstea hanya membutuhkan satu set lagi untuk mencapai perempat final Grand Slam keduanya dan yang pertama dalam 13 tahun sejak mencapai babak yang sama di Roland Garros 2009.
Baca juga: Van Uytvanck positif COVID setelah tersingkir dari Australian Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022