Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Fahlevi di Palembang, Selasa, mengatakan sejumlah sekolah masih memutuskan untuk melakukan sistem hybrid (luring/daring).
“Yang sudah tatap muka mencapai 94,8 persen, selebihnya masih ada yang memilih hybrid,” kata Riza usai pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga: Epidemiolog: Seluruh anak harus divaksin sebelum PTM 100 persen
Ia mengatakan saat ini pemerintah mengeluarkan kebijakan PTM secara bertahap atau disesuaikan dengan kondisi terkini dari masing-masing sekolah.
Walau sudah ada imbauan dari Kementerian Pendidikan untuk menyelenggarakan PTM, jika para orangtua menginginkan anaknya untuk daring, pihak sekolah harus memfasilitasi. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Dinas Pendidikan Sumsel mengingatkan setiap Gugus Tugas COVID-19 di tingkat provinsi hingga sekolah untuk mewaspadai munculnya varian baru Omicron.
Kasus Omicron terus menanjak dan dalam beberapa hari terakhir ditemukan di Jakarta berasal dari transmisi lokal. “Semua harus cekatan,” kata dia.
Selain itu, Pemprov Sumsel juga menggencarkan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun.
Baca juga: Pemprov Sumsel pertimbangkan peningkatan pembelajaran tatap muka
Baca juga: Kilang Pertamina-Polda Sumsel gelar vaksin anak usia 6-11 tahun
Berdasarkan data di situs Sumsel tanggap COVID-19 terdata cakupan vaksinasi anak mencapai 56,15 persen dengan tiga kabupaten tertinggi, yakni Prabumulih 86,22, Ogan Komering Ulu Timur 82,58 persen dan Empat Lawang 81,32 persen.
Sedangkan tiga kabupaten terendah, yakni Musi Banyuasin 34 persen, Muara Enim 37 persen dan Palembang 43 persen.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022